Jakarta Pemerintah memastikan stok beras nasional dalam kondisi surplus dan aman menjelang akhir 2025. Untuk menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat, langkah distribusi beras murah melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus digenjot. Salah satu BUMN yang aktif mendukung program ini adalah PTPN IV PalmCo, dengan menyalurkan lebih dari 195 ton beras SPHP ke tiga pulau besar yaitu Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Hingga awal September 2025, PalmCo telah menyalurkan 195,6 ton beras SPHP melalui 107 titik distribusi yang tersebar di wilayah operasionalnya.
Jumlah ini merupakan bagian dari target distribusi sebesar 900 ton beras melalui 150 titik hingga akhir tahun.
“PalmCo selalu bergerak cepat memperluas jangkauan distribusi beras SPHP. Ini bentuk nyata dukungan kami terhadap program pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan nasional sekaligus melindungi daya beli masyarakat,” ujar Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, Senin (8/9/2025).
Menurut Jatmiko, harga beras SPHP yang dipasarkan PalmCo dipatok sebesar Rp 12.500 per kilogram—lebih rendah dari harga eceran tertinggi (HET) yang berlaku di beberapa wilayah. Skema ini diyakini mampu meredam potensi kenaikan harga akibat spekulasi atau praktik penimbunan.
Manfaat Langsung ke Masyarakat Di lapangan, manfaat kehadiran beras SPHP mulai dirasakan langsung oleh masyarakat. Sanim (38), seorang pengemudi ojek daring di Palembang, mengaku terbantu dengan harga beras yang lebih terjangkau.
Biasanya harga beras cukup tinggi, apalagi menjelang akhir bulan. Tapi beras SPHP ini harganya lebih murah dan kualitasnya bagus. Ini sangat membantu untuk kami yang penghasilannya tidak tetap,” tutur Sanim.