Jakarta PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) melalui jaringan Kantorpos di lebih dari 4.000 wilayah se-Indonesia. Salah satunya Kantorpos di Depok, Jawa Barat, menerima alokasi penyaluran BSU kepada 13.700 pekerja.
Hingga 10 Juli 2025, sebanyak 9.170 penerima telah mencairkan BSU di Kantorpos Depok Sentosa Raya. Dari total alokasi tahap pertama sebanyak 11 ribu pekerja, dan tahap kedua 2.700 pekerja, capaian ini menunjukkan progres signifikan.
Kantorpos Depok memulai penyaluran BSU sejak 3 Juli 2025, dengan cakupan wilayah 11 kecamatan dan dilakukan melalui 10 kantor cabang, 2 layanan eksternal (LE), serta armada mobile service demi menjangkau seluruh penerima bantuan.
Supervisor Pelayanan Kantorpos KC Depok Sentosa Raya, Euis Juhrotul Sopiati, mengungkapkan penyaluran BSU yang dilakukan di wilayahnya berjalan lancar.
Alhamdulillah masyarakat sangat antusias. Penyaluran berjalan lancar karena kami memaksimalkan seluruh layanan yang kami miliki, kata Euis dikutip Senin (14/7/2025).
Ia pun tak menampik ada sejumlah kendala teknis yang dihadapi saat melakukan penyaluran BSU seperti data alokasi yang belum tersedia meski penerima sudah menerima informasi. Walau begitu, kendala ini dapat diatasi dengan menyarankan masyarakat rutin mengecek status mereka melalui aplikasi Pospay milik PosIND, situs resmi Kemnaker, dan BPJS Ketenagakerjaan.
Pada kesempatan itu, Euis juga mengungkapkan kegembiraannya karena pihaknya telah mendapat kepercayaan menyalurkan BSU ini. Menurutnya, dana BSU ini sangat bermanfaat bagi para masyarakat. Lebih dari sekadar distribusi dana, BSU juga memberikan dampak nyata bagi penerima bantuan.
Euis mengatakan salah satu manfaat itu dirasakan dari seorang pengemudi ojek online yang menerima BSU. Menurutnya, pengemudi tersebut merasa terbantu dengan adanya BSU ini karena tidak memiliki uang sama sekali sebelum menerima bantuan.
Dengan menerima bantuan sangat terbantu. Alhamdulillah sangat bermanfaat sekali, kata Euis.
Harapan kita dengan adanya bansos, pertama, mungkin bisa membantu perekonomian, tapi diharapkan juga mungkin bisa dijadikan sebagai modal mungkin. Walaupun jumlahnya mungkin belum begitu besar, lanjutnya.