Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan musim tanam tidak terganggu meski belasan ribu hektare sawah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dia turut memprioritaskan pemulihan sawah terdampak bencana tadi.
Dia mencatat, ada 80 ribu hektare sawah yang terdampak, 11 ribu hektare diantaranya masuk kategori berat. Selain itu, ada pula sejumlah sawah yang ludes atau gagal panen terkena banjir.
BACA JUGA:30 Hektare Sawah Terendam Banjir di Gegerbitung Sukabumi, Petani Terancam Gagal Panen
BACA JUGA:Penjelasan Ular Sawah Bisa Sebesar Apa, Ini 11 Spesies yang Sering Dijumpai
BACA JUGA:Mentan Ungkap Cetak Sawah Baru akan Dimasifkan di Papua Demi Swasembada Pangan 3 Tahun Lagi
BACA JUGA:Nusron Wahid: 65 Ribu Hektare Sawah Tertimbun Lumpur di Aceh-Sumbar
Saya kira tidak (mundur musim tanam). Karena sekarang kan tidak semuanya rusak. Ini 11 ribu yang harus dibangun kembali. Kan ada 80 ribu semua. Tapi ada yang puso, kena banjir, tutur Amran, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, ditulis Selasa (30/12/2025).
Meski ada kerusakan, dia mencatat jumlahnya masih jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan seluruh luasan sawah secara nasional. Tapi sawahnya masih ada. Kalau 11 ribu dibagi 7 juta hektare itu sangat kecil, katanya.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) ini pun memastikan pemulihan lahan sawah menjadi prioritas di daerah terdampak bencana Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Tim standby di sana. Belum tinggalkan sampai hari ini. Kami minta yang pertama adalah membantu saudara kita, tegasnya.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
/2025/05/07/739346899.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1285347/original/078568300_1468231056-20160711-hari-populasi-dunia-FF-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5458328/original/071972500_1767077571-BBM_Aceh.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3975025/original/099793100_1648205102-20220325-Harga-emas-pegadaian-naik-ANGGA-1.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5458155/original/092863000_1767072029-WhatsApp_Image_2025-12-30_at_09.24.45.jpeg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5457831/original/061087900_1767059706-04b2abd5-8e52-4017-9f04-51667654d0cd.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3181747/original/031242800_1594892569-20200716-Rupiah-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3545720/original/056823400_1629425275-059440700_1560940276-20190619-Rupiah-Menguat-di-Level-Rp14.264-per-Dolar-AS1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2849793/original/011745700_1562754395-20190710-Rupiah-Stagnan-Terhadap-Dolar-AS6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4013695/original/083702900_1651632388-000_329D9V2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976573/original/043185800_1441279137-harga-emas-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2890385/original/036007700_1566535931-20190823-Harga-Emas-Antam-Turun-Rp-4.000-per-Gram5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976572/original/043059500_1441279137-harga-emas-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2375574/original/030742400_1538739776-20181005-Emas-Antam-5.jpg)