Jakarta – Delapan hari setelah diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto di Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, program koperasi desa/kelurahan (kopdes/kel) Merah Putih mulai menunjukkan geliatnya. Sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekonomi rakyat dari tingkat desa, program ini menargetkan pembentukan koperasi di seluruh desa dan kelurahan Indonesia.
Hingga akhir Juli 2025, dari total 83.762 desa dan kelurahan, sebanyak 83.685 sudah mendapat sosialisasi program Kopdes/Kel Merah Putih. Dari jumlah tersebut, 81.147 telah resmi membentuk koperasi melalui Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus.
Namun, meski telah berjalan, pelaksanaan di lapangan masih menghadapi sejumlah tantangan. Hal itu mulai dari kesiapan sumber daya manusia (SDM), model bisnis, tata kelola, hingga aspek digitalisasi. Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat Kopdes Merah Putih agar bukan sekadar proyek seremonial, melainkan sebagai pilar ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.
“Intinya pemberdayaan masyarakat itu harus. Dan ini perintah Bapak Presiden, Presiden ini tahu masalah dan tahu solusi. Kita harus menjadikan rakyat kita yang produktif, yang kreatif, baru kita menjadi bangsa yang maju, ujar Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (29/07/2025)
Langkah Strategis yang Diambil Pemerintah untuk Penguatan Kopdes/Kel
Pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah strategis untuk mempercepat penguatan program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel).
Pertama, pembentukan Satuan Tugas (Satgas) hingga tingkat kabupaten/kota. Dalam waktu sepekan, Satgas telah terbentuk di lebih dari 300 wilayah. Kementerian Dalam Negeri menargetkan pembentukan Satgas selesai di seluruh 514 kabupaten/kota.