Jakarta – Norway’s Sovereign Wealth Fund atau Dana Kekayaan Negara Norwegia, yang merupakan lembaga dana kekayaan terbesar di dunia, meningkatkan investasi tidak langsungnya ke Bitcoin sebesar 192% pada kuartal II 2025.
Kini, total kepemilikan Bitcoin mereka mencapai 7.161 BTC atau sekitar USD 844 juta. Jika dirupiahkan, kepemilikan Bitcoin tersebut mencapai Rp 13,60 triliun (kurs Rp 16.118 USD).
Dikutip dari coinmarketcap, Kamis (14/8/2025), peningkatan ini dilakukan bukan dengan membeli Bitcoin langsung, melainkan melalui saham di perusahaan yang punya cadangan Bitcoin besar, seperti Strategy (sebelumnya MicroStrategy) dan Marathon Digital.
Dengan cara ini, dana tersebut mendapatkan eksposur ke Bitcoin tanpa harus memegang aset kripto secara langsung.
Dampak ke Pasar dan Investor Lain
Langkah ini memberi sinyal bahwa Bitcoin makin diterima sebagai bagian dari strategi investasi institusi besar. Analis menilai, keputusan ini bisa mendorong manajer aset dan investor institusional lain untuk mulai mempertimbangkan Bitcoin dalam portofolio mereka.
Menurut Vetle Lunde, Analis Senior di K33 Research, meningkatnya eksposur tidak langsung seperti ini menandakan tren besar di mana Bitcoin mulai menjadi bagian dari strategi keuangan arus utama.
Sejarah mencatat, pembelian saham perusahaan yang menyimpan banyak Bitcoin sering menjadi pertanda positif bagi harga Bitcoin. Namun, karena ini adalah investasi tidak langsung, pergerakan ini tidak langsung tercermin pada data transaksi blockchain (on-chain).
Banyak analis memperkirakan tren ini akan terus berlanjut, dengan semakin banyak institusi besar yang memasukkan Bitcoin sebagai bagian dari strategi investasi jangka panjang mereka.