Jakarta – Nilai transaksi kripto di Indonesia menyentuh Rp 556,63 triliun pada Januari-November 2024. Tingginya angka ini membuat aset kripto jadi peluang instrumen investasi masa depan.
CMO Tokocrypto, Wan Iqbal mengatakan, kripto kini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia sebagai alternatif investasi yang inovatif dan potensial.Â
Hal tersebut didukung oleh regulasi yang semakin jelas dan dukungan pemerintah terhadap ekonomi digital. Dia bilang, para pelaku usaha optimis kripto akan menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan keuangan digital di Indonesia.
Kami melihat pertumbuhan signifikan ini sebagai sinyal positif dari kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto sebagai pilihan investasi dan perdagangan. Namun, kami juga sepakat bahwa literasi dan edukasi menjadi kunci utama dalam menjaga ekosistem yang sehat dan berkelanjutan, kata Iqbal dalam keterangannya, Minggu (5/1/2025).
Iqbal menuturkan, pada November 2024, nilai transaksi di Tokocrypto melonjak signifikan, mencapai lebih dari USD 1,3 miliar. Kenaikan ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 134 persen secara bulanan.
Peningkatan drastis ini sejalan dengan kenaikan harga Bitcoin yang melonjak hingga 37.4 persen secara bulanan (MoM) setelah kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.Â
Momentum ini memicu fenomena FOMO (Fear of Missing Out) di kalangan investor, yang berbondong-bondong mengalirkan dana mereka ke pasar kripto. Selain Bitcoin, diversifikasi ke aset-aset kripto lainnya juga meningkat, didorong oleh harapan untuk memaksimalkan keuntungan di tengah bullish market yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen pasar global memiliki dampak signifikan terhadap aktivitas investasi di platform Tokocrypto, paparnya.
Dengan pertumbuhan transaksi yang mengesankan dan dukungan regulasi yang terus diperkuat, masa depan industri kripto di Indonesia terlihat cerah. Para pelaku industri kripto di Tanah Air optimistis nilai transaksi akan terus meningkat pada 2025.
Kami percaya bahwa regulasi yang kuat, kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, dan inovasi yang responsif terhadap kebutuhan pasar akan mempercepat pengembangan ekosistem kripto di Indonesia, pungkas Iqbal.