Jakarta – Perusahaan kripto sekaligus pencipta stablecoin terbesar di dunia, Tether akan meluncurkan stablecoin berbasis Amerika Serikat (AS) yang dirancang untuk penduduk AS bernama USAT.
Sementara itu, mantan pejabat Gedung Putih Bo Hines akan menjadi CEO perusahaan baru ini yang ditargetkan diluncurkan pada akhir tahun ini. Demikian disampaikan CEO Tether Paolo Ardoino. Demikian mengutip dari Channel News Asia, Sabtu (13/9/2025).
Baca Juga
-
Respons CEO Tether Setelah Dikabarkan Melepas Bitcoin
-
Tether Bidik Ekspansi di AS Usai Rilis UU Stablecoin
Langkah ini merupakan sinyal terbaru dari Tether yang berbasis di El Salvador ingin memperkuat kehadirannya di Amerika Serikat (AS). Di mana perusahaan-perusahaan kripto telah diuntungkan oleh sikap pro-kripto Presiden AS Donald Trump.
Saya pikir ini momen yang sangat menarik karena kami berada di bawah tekanan berat dari para pesaing yang ingin menciptakan lungkungan monopoli di Amerika Serikat,” ujar Ardoino.
“Kami yakin Tether adalah produk terbaik di pasar,” ujar dia.
Tether yang dipatok dalam dolar, yang dikenal sebagai USDT, memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD 169 miliar atau Rp 2.773 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.412), menurut penyedia data kripto CoinGecko.