Jakarta – Tidak cuma Bitcoin (BTC), kini sejumlah perusahaan mulai memasukkan Ethereum (ETH) ke dalam neraca keuangan mereka sebagai bentuk investasi. Ethereum dianggap sebagai cara untuk memperoleh eksposur terhadap teknologi dasar di balik keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan dunia aset digital yang terus berkembang.
Mengutip Yahoo Finance, Selasa (22/7/2025), langkah ini masih didominasi oleh perusahaan-perusahaan kripto berskala kecil. Salah satunya adalah BitMine Immersion Technologies (BMNR), yang dipimpin oleh Tom Lee dari Fundstrat.
Namun, ada juga nama besar seperti Coinbase Global (COIN) — perusahaan induk dari platform perdagangan kripto Coinbase — yang tercatat memiliki aset kripto senilai lebih dari USD 440 juta atau sekitar Rp 7,17 triliun (kurs Rp 16.290 per USD) berdasarkan data CoinGecko.
Dalam sebuah posting blog pada 2021, Coinbase menyatakan diri sebagai perusahaan publik pertama yang menyimpan Ethereum dan aset kripto lainnya selain Bitcoin.
Kami percaya, di masa depan, semakin banyak perusahaan yang akan menyimpan aset kripto di neraca mereka, tulis mereka.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.