Jakarta – Skema penipuan kripto berskala besar berhasil diungkap oleh otoritas Spanyol, yang mengungkap jaringan internasional penipuan investasi kripto yang merugikan lebih dari 5.000 orang dari berbagai negara. Total kerugian yang dicatat mencapai €460 juta atau sekitar Rp 8,7 triliun (kurs Rp19.000 per euro).
Dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (1/7/2025), pada 25 Juni 2025, Kepolisian Sipil Spanyol (Guardia Civil) menangkap lima tersangka yang terlibat dalam jaringan ini, dengan dukungan dari Europol serta aparat hukum dari Amerika Serikat, Prancis, dan Estonia.
Operasi penangkapan dilakukan di Madrid dan Kepulauan Canary.
Modus Operasi: Transfer Tunai, Rekening Kripto, dan Perusahaan Cangkang
Penyelidikan menemukan bahwa pelaku membuat infrastruktur penipuan yang sangat terorganisir. Mereka memiliki jaringan perwakilan yang menipu korban dengan tawaran investasi kripto, lalu mengumpulkan dana lewat berbagai metode—baik tunai, transfer antarbank, hingga aset kripto.
Uang hasil penipuan kemudian dicuci melalui jaringan perusahaan cangkang dan rekening bank yang berbasis di Hong Kong. Europol mengungkap bahwa para pelaku menggunakan akun-akun atas nama orang lain di berbagai platform kripto untuk menyembunyikan jejak transaksi mereka.
“Kelompok ini memakai gateway pembayaran dan akun palsu di banyak bursa untuk menyimpan dan memindahkan dana hasil kejahatan,” jelas penyelidik.