Jakarta – Sony meluncurkan koleksi NFT musik pertamanya melalui platform blockchain-nya, Soneium, bekerja sama dengan label Web3, Coop Records. Koleksi ini menampilkan lagu-lagu yang belum pernah dirilis dari produser asal Tokyo, NUUUSD HI.
NFT ini tersedia di marketplace Sonova dengan harga 0.000777 ETH (sekitar USD 2,11) dan akan dijual hingga akhir bulan. Saat ini, sekitar 124 dari 999.999 NFT telah dicetak.
Soneium adalah blockchain Layer-2 berbasis Ethereum yang dikembangkan oleh Sony Block Solutions Labs. Platform ini ditujukan untuk distribusi konten digital, meskipun adopsinya masih dalam tahap awal.
Sementara itu, Coop Records, yang didirikan oleh pengusaha kripto Cooper Turley, telah membawa lebih dari 600 lagu ke dalam blockchain. Label ini pernah bekerja sama dengan artis seperti Zeds Dead, San Holo, dan Barry Can’t Swim.
Coop Records mempromosikan kepemilikan musik berbasis NFT sebagai alternatif dari model industri musik tradisional. Namun, monetisasi musik di Web3 masih sulit untuk diadopsi secara luas.
Tantangan Pasar NFT Musik
Turley mengakui bahwa monetisasi bagi kreator di ekosistem kripto masih menjadi tantangan. “Saat ini, hampir mustahil bagi kreator dengan profil tinggi untuk meluncurkan token tanpa mengalami masalah di pasar,” tulisnya dalam sebuah unggahan di X, dikutip dari DeCrypt
Ia juga menyebutkan bahwa belum ada model monetisasi berbasis token yang benar-benar berkelanjutan, dan harapan pendapatan dari Web3 masih belum selaras dengan perilaku investor.
NFT musik awalnya sempat populer, seperti album NFT Kings of Leon yang menghasilkan USD 2 juta pada 2021. Namun, pasar NFT sejak itu mengalami penurunan dan belum menunjukkan pertumbuhan yang stabil.