Jakarta – Setelah mengalami stagnasi selama beberapa hari, kapitalisasi pasar kripto global akhirnya menunjukkan tanda-tanda pergerakan besar.
Sebelumnya, sebagian analis sempat memperkirakan harga Bitcoin bisa turun hingga ke level USD 60.000. Namun, sinyal teknikal terbaru justru memberikan gambaran berbeda: potensi penguatan semakin nyata.
Mengutip coinmarketcap, Rabu (30/7/2025), kapitalisasi pasar kripto berhasil menembus zona konsolidasi yang selama ini membatasi pergerakan harga. Indikator RSI (Relative Strength Index) juga mulai memasuki wilayah jenuh beli (overbought), yang dalam tren naik biasanya menjadi sinyal awal kelanjutan reli harga.
Salah satu indikator paling penting saat ini adalah On-Balance Volume (OBV). Penutupan grafik bulanan terakhir menunjukkan breakout OBV yang sangat jelas, tanda adanya akumulasi besar-besaran oleh pelaku pasar.
Dalam sejarah pergerakan kripto, breakout OBV sering kali menjadi pemicu lonjakan harga selanjutnya. Artinya, saat ini pasar bisa saja sudah melewati fase konsolidasi tenang dan tengah bersiap menembus level-level baru yang lebih tinggi.
Beberapa analis bahkan menyebut peluang entry mudah mungkin sudah lewat, dan pasar sedang menuju puncak makro siklus berikutnya.
Jika tren ini berlanjut, investor perlu mempertimbangkan untuk menyesuaikan strategi. Terlalu fokus pada potensi koreksi atau menunggu harga turun bisa membuat mereka kehilangan momentum.
Meski selalu penting untuk berhati-hati, sinyal-sinyal teknikal saat ini mengisyaratkan bahwa kepercayaan pada reli jangka pendek hingga menengah mulai tumbuh. Tentu saja, semua itu perlu terus dikaji ulang jika muncul tanda-tanda pembalikan arah secara makro.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.