Jakarta – Harga Bitcoin (BTC) diprediksi akan mencapai level tertinggi baru di tahun ini. Hal ini diungkap oleh platform pasar prediksi terdesentralisasi terbesar di dunia Polymarket.
Menurut platform tersebut, para pelaku pasar percaya bahwa ada peluang nyata bahwa Bitcoin (BTC) akan diperdagangkan pada harga lebih dari USD 130.000 atau kurang lebih Rp 2,15 miliar (estimasi kurs Rp 16.565 per USD), sebelum tahun ini berakhir.
Dikutip dari u.today, Kamis (15/5/2025), platform tersebut menunjukkan bahwa ada peluang 63% bahwa aset kripto terbesar ini akan mencapai harga lebih dari Rp 2 miliar ini.
Saat ini, sebagian besar momentum harga BTC disebabkan oleh meningkatnya minat institusional melalui ETF Bitcoin spot.
Ramalan tersebut juga menunjukkan bahwa ada kemungkinan 18% bagi Bitcoin untuk mencapai USD 200.000 dan peluang 11% untuk mencapai USD 250.000.
Beberapa pelaku pasar dan analis yang lebih ambisius (sekitar 3%) bertaruh bahwa harga BTC dapat melampaui USD 1 juta sebelum akhir tahun.
Hasil yang paling mungkin untuk mata uang kripto tersebut, menurut pelaku pasar, adalah harga antara USD 110.000 dan USD 130.000.
Harga Bitcoin di masa mendatang biasanya menjadi perbincangan hangat di antara para pelaku pasar kripto. Beberapa orang percaya bahwa perubahan dalam regulasi kripto dan volatilitas pasar akan mencegah harga koin naik sesuai harapan.
Namun, ada yang lain yang yakin bahwa kelangkaan akibat peristiwa halving dan adopsi yang lebih besar akan menyebabkan kenaikan harga.
Meskipun pasar prediksi seperti Polymarket tidak menjamin harga masa depan untuk aset apa pun, pasar tersebut merupakan cerminan dari harapan pasar yang sebenarnya.
Namun, kritikus Bitcoin populer Peter Schiff percaya harga koin tidak akan segera meroket.