Jakarta – Menyambut semester kedua 2025, platform perdagangan aset kripto Upbit Indonesia membagikan pandangannya terkait perkembangan dan potensi industri kripto di Indonesia dan global.
Di tengah dinamika regulasi dan kemajuan teknologi, Upbit melihat sejumlah faktor penting yang akan menjadi pendorong utama pertumbuhan industri ini.
Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, Resna Raniadi mengungkapkan paruh kedua 2025 akan menjadi momen krusial untuk menguji ketahanan dan potensi industri aset digital.
Kami melihat sejumlah sinyal positif dari sisi adopsi institusional, penggunaan blockchain di aset dunia nyata, hingga ekspansi aplikasi Web3 di berbagai sektor,” ujar Resna dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Sabtu (28/6/2025).
Setelah melalui semester pertama yang penuh dengan perkembangan signifikan dan optimisme pasar, Resna mengatakan, pelaku industri dan investor kini menatap semester kedua 2025 dengan ekspektasi baru.
Resna membeberkan tiga pendorong utama potensi pasar kripto pada paruh kedua 2025. Pertama, adalah meningkatnya keterlibatan institusi keuangan global dalam aset kripto.
Melalui produk-produk seperti ETF berbasis kripto dan tokenisasi aset tradisional, institusi tidak hanya menjadi katalis pertumbuhan volume transaksi, tetapi juga menjadi sumber validasi yang penting bagi investor ritel.
Pendorong kedua, adalah meningkatnya penggunaan Blockchain untuk Real-World Assets (RWA).Resna menyebut, adopsi blockchain kini tidak lagi terbatas pada sektor keuangan digital semata.
Penggunaan teknologi ini untuk merepresentasikan aset fisik seperti properti, surat utang, dan komoditas menghadirkan cara baru dalam mengelola dan memperdagangkan aset secara transparan, efisien, dan tanpa batas geografis,” papar Resna.