Jakarta Perusahaan fintech yang berbasis di Hong Kong, RedotPay, dilaporkan telah meluncurkan kartu pembayaran berbasis kripto di Korea Selatan, memposisikan dirinya sebagai pesaing potensial di pasar yang selama ini didominasi oleh perusahaan kartu kredit dan layanan pembayaran seluler tradisional.
Menurut laporan The Korea Economic Daily, kartu debit kripto dari RedotPay baik fisik maupun virtual kini diterima di semua merchant Korea yang mendukung Visa, pada 9 Mei.
Langkah ini menandai ekspansi global terbaru RedotPay, setelah sebelumnya bermitra dengan Visa dan sponsor BIN StraitsX pada Februari 2025 untuk meningkatkan kemampuan pembayaran kripto lintas negara.
Didirikan pada 2023, RedotPay telah berkembang pesat sejak peluncuran awal program kartu kriptonya pada akhir 2024. Saat ini, perusahaan telah melayani lebih dari 4 juta pengguna di seluruh dunia.
Di Korea Selatan, pengguna dapat memperoleh kartu virtual seharga USD 10 atau kartu fisik seharga USD100, dengan persyaratan verifikasi yang minimal, seperti nama, alamat, dan identitas.
Kartu RedotPay Mendukung Kripto Utama
Kartu RedotPay mendukung kripto utama seperti Bitcoin (BTC), Ether (ETH), serta stablecoin seperti USDC dan USDT. Pengguna dapat mengisi saldo kartu mereka dengan aset kripto dari berbagai blockchain, termasuk Solana, Polygon, BSC, Tron, dan Arbitrum.
Salah satu fitur unggulan RedotPay adalah sistem pembayaran dan pengembalian dana stablecoin secara real-time. Saat pembelian dilakukan, stablecoin langsung dipotong dari dompet pengguna. Jika transaksi dibatalkan, pengembalian dana dalam bentuk USDC atau USDT akan diproses dalam hitungan menit.
RedotPay juga kompatibel dengan Apple Pay di Seoul, memberikan keunggulan di pasar di mana Apple Pay saat ini hanya terbatas pada pelanggan Hyundai Card. Kompatibilitas ini bisa menjadi kunci saat RedotPay menantang infrastruktur pembayaran yang sudah mapan di Korea.