Jakarta – Salah satu pendiri Fundstrat, Tom Lee, memberikan prediksi super bullish untuk Ethereum (ETH). Ia memperkirakan harga ETH bisa mencapai USD 10.000–USD 15.000 atau sekitar Rp 167 Juta–Rp 250 Juta (estimasi kurs Rp 16.703 per USD)  pada akhir 2025.
Pendorong utamanya? Uang Wall Street yang membanjiri ETF dan kebijakan politik AS yang pro-kripto.
Dikutip dari coinmarketcap, Minggu prediksi Tom Lee jauh melampaui perkiraan konservatif dari lembaga lain, seperti Citigroup yang memproyeksikan ETH di USD 4.300 pada 2025. Lee melihat adanya badai sempurna yang akan mendorong harga Ethereum ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kenaikan status Ethereum sebagai aset arus utama didukung oleh dua faktor utama: institusi keuangan besar dan regulasi politik yang mendukung.
1. Kekuatan Institusional (Wall Street):
Lee meyakini netralitas dan desentralisasi Ethereum menjadikannya blockchain favorit di Wall Street. Buktinya? Perusahaan besar seperti BitMine, di mana Lee menjabat sebagai ketua, dilaporkan mulai mengalihkan treasury (kas perusahaan) mereka ke ETH, bahkan menjadikannya treasury ETH terbesar di dunia (senilai 2,15 juta ETH).
2. Dukungan Politik AS:
Lee mencatat politik AS kini semakin ramah kripto. Pemerintah AS, terutama di bawah kepemimpinan Trump, telah menunjukkan kecenderungan pro-ETH yang eksplisit dengan menciptakan undang-undang yang secara langsung mendukung ekosistem Ethereum untuk teknologi Decentralized Finance (DeFi).