Jakarta – Seorang pengembang Ethereum memperingatkan risiko meningkatnya pengaruh korporasi yang dinilai dapat mengancam prinsip dasar desentralisasi jaringan blockchain terbesar kedua di dunia tersebut. Peringatan ini kembali memicu diskusi hangat di komunitas kripto global, meski hingga kini belum berdampak signifikan terhadap pasar atau struktur ekosistem Ethereum.
Dikutip dari coinmarketcap, Senin (20/10/2025), kekhawatiran tentang potensi “korporatisasi” Ethereum bukan hal baru. Pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, dalam berbagai kesempatan telah menegaskan pentingnya menjaga netralitas infrastruktur jaringan agar tidak dikuasai oleh segelintir pihak.
BACA JUGA:Pendiri Huobi Bersama Pendukung Awal Ethereum Bikin Perusahaan Treasury Ethereum
BACA JUGA:Harga Ethereum Anjlok Akibat Ketegangan AS–China, Tapi Investor Institusional Mulai Masuk
BACA JUGA:Memahami Likuidasi Pasar Kripto yang Terjadi 14 Oktober 2025
“Jika Ethereum menjadi milik sekelompok kepentingan kecil, maka ia kehilangan nilainya sebagai infrastruktur netral,” ujar Buterin dalam pernyataannya terdahulu.
Meski isu ini mencuat, aktivitas di ekosistem Ethereum tetap berjalan normal. Tidak ada lonjakan volatilitas harga ETH, perubahan signifikan pada volume perdagangan, maupun pergeseran besar dalam aktivitas pengembang di GitHub Ethereum Foundation.
Namun, banyak analis menilai bahwa kewaspadaan tetap dibutuhkan mengingat potensi dampak jangka panjang terhadap tata kelola token seperti UNI dan AAVE.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.