Jakarta – Pendiri Cardano, Charles Hoskinson, menolak tawaran pemerintah El Salvador pada 2021 untuk ikut serta dalam proyek adopsi mata uang kripto nasional. Alasannya, ada kekhawatiran soal masalah hukum yang diduga melibatkan hubungan dengan kelompok geng kriminal.
Mengutip coinmarketcap, Rabu (9/7/2025), pada saat itu, El Salvador memang tengah gencar mendorong penggunaan kripto, dan sempat mengundang Cardano untuk berpartisipasi. Namun Hoskinson memutuskan untuk menolak, karena menurut dia, terdapat risiko hukum serius yang menyangkut potensi keterlibatan geng. Hal ini disampaikan oleh analis kripto Mikhail Bernard melalui akun X miliknya.
Baca Juga
-
Harga Kripto Hari Ini 8 Juli 2025: Bitcoin dan Cardano Melemah, Tapi XRP Perkasa
-
Soal Usulan Danantara Simpan Bitcoin, Ini Kata Pelaku Industri
Pemerintah El Salvador pada akhirnya hanya fokus pada Bitcoin (BTC), tanpa mengintegrasikan aset atau teknologi dari Cardano. Fokus tunggal ini juga sejalan dengan dukungan penuh Presiden Nayib Bukele terhadap Bitcoin.
Akibatnya, tidak ada dampak finansial langsung bagi Cardano, yang tetap mengembangkan proyek keuangan terdesentralisasi (DeFi)-nya secara mandiri.
Charles Hoskinson bahkan menyebut bahwa ketika ia menanyakan soal perlindungan hukum dan ketentuan bisnis, pejabat El Salvador hanya menjawab dengan merujuk pada pidato Presiden Bukele yang diunggah di Facebook.
Kasus ini menyoroti betapa rumitnya proses adopsi kripto di tingkat nasional, terutama ketika disertai masalah kepatuhan hukum dan transparansi. Selain itu, pendekatan El Salvador yang hanya fokus pada satu mata uang juga dianggap membatasi potensi kemitraan dengan ekosistem kripto lain.