Jakarta – Langkah pemerintah yang menunjukkan bitcoin (BTC) sebagai aset dan arus dana dari investor institusi dinilai menjadi faktor baru yang mendorong kenaikan harga bitcoin. Namun, harga bitcoin yang melemah dari posisi tertingginya dipicu aksi ambil untung oleh pelaku pasar.
Salah satu pendiri dan COO Botanix Labs, Alisia Painter menuturkan, penurunan harga bitcoin sebesar 6,5% baru-baru ini dari titik tertinggi sepanjang masa di dekat posisi USD 124.000 merupakan fungsi pasar yang dapat diprediksi dan sehat. Koreksi harga bitcoin, menurut dia bukan alasan untuk khawatir.
“Saya pikir faktor terpenting dan sesuatu yang kita lihat dalams etiap siklus adalah setelah Anda mencapai titik tertinggi sepanjang masa, ada sejumlah aksi ambil untung yang dilakukan oleh semua investor, dan itulah yang biasanya menyebabkan semacam penurunan,” kata Painter, seperti dikutip dari Kitco, ditulis Jumat (22/8/2025).
Kami melihat setiap kali bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa, jadi ini sudah sangat diharapkan,” dia menambahkan.
Volatilitas meski tinggi, bitcoin tetap naik lebih dari 25% pada 2025. Hal itu didorong oleh faktor pendorng baru yang kaut. Painter menilai, pendorong utamanya regulasi dan masuknya dana institusi secara besar-besaran.