Jakarta – Ketua Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan Lee Eok-won mengatakan, pemerintah Korea Selatan berupaya meluncurkan stablecoin yang dipatok KRW dan diharapkan tidak ada risiko. Upaya ini sebagai langkah mengejar Amerika Serikat dan Jepang yang juga mengembangkan aset digital.
Sementara itu, anggota parlemen tengah mempersiapkan putaran baru undang-undang kripto. Kita tidak boleh tertinggal dari tren internasional. Seharusnya tidak ada risiko yang terlibat,” ujar Lee Eok-won, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (13/11/2025).
BACA JUGA:VISA Punya Inovasi Baru, Transfer Gaji ke Dompet Kripto Pakai Stablecoin USD
BACA JUGA:Bank of New York Prediksi Nilai Stablecoin Tembus USD 3,6 Triliun pada 2030
BACA JUGA:The Fed Sebut Lonjakan Stablecoin Dapat Tekan Suku Bunga
Ia menambahkan, hal terpenting adalah menjaga konsistensi internasional. Itu termasuk memahami perkembangan internasional, serta sistem dan standar kelembagaan yang digunakan oleh rekan-rekan internasional kita,” kata dia.
Ia mengatakan, jika pemerintah dapat meyakinkan bank sentral yang tertutup, anggota parlemen yakin dapat mengejar kemajuan stablecoin di Jepang dan Amerika Serikat.
Pada 2019, Pemerintah Korea Selatan melarang semua bentuk penerbitan token.
Namun, pemerintahan Lee Jae-myung ingin mengizinkan perusahaan teknologi dan bank swasta untuk menerbitkan koinnya dengan harapan akan muncul pesaing domestik seperti USDT dan USDC.
Komentar ini muncul ketika stablecoin telah melonjak sekitar 50% hingga mencapai USD 305 miliar atau Rp 5.104 triliun pada 2025, menurut data dari DeiLlama. Sekitar 99,6% dari stablecoin itu dipatok terhadap dolar AS oleh stablecoin seperti tether dan circle.
Meski demikian, upaya untuk meluncurkan stablecoin berbasis fiat lainnya mulai bermunculan di negara-negara seperti Eropa dan Jepang.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5375808/original/093355300_1759983741-Ilustrasi_ChatGPT_1.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5440006/original/059264700_1765419231-Tusam_Hutani_Lestari.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3149798/original/009852000_1591853345-20200611-Harga-Emas-Antam-Naik-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5427124/original/035585000_1764327483-Menteri_Koordinator_Bidang_Perekonomian_Airlangga_Hartarto-28_november_2025.png)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/3975034/original/086610900_1648205536-20220325-Harga-emas-pegadaian-naik-ANGGA-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5219631/original/022997400_1747221145-20250514-Harga_Emas-ANG_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4349647/original/096522800_1678186856-20230307-Harga-Cabai-Ramadan-Angga-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3324618/original/083189900_1608026626-20201215-Harga-emas-terus-turun-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5251965/original/006658100_1749817385-IMG-20250613-WA0011.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5381933/original/039227200_1760522313-IMG_7964.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5444635/original/093672200_1765783828-Screenshot_2025-12-15_135800.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5445028/original/061649700_1765798358-IMG-20251215-WA0014.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5385494/original/082026100_1760933705-1__1_.jpeg)