Jakarta – Tesla masih memegang kepemilikan Bitcoin (BTC) sekitar USD 1 miliar atau Rp16,8 triliun. Hal itu diungkapkan dalam laporan pendapatan terbaru produsen mobil listrik tersebut.
Mengutip Coindesk, Rabu (23/4/2025)Tesla melaporkan kepemilikan aset digital senilai USD 951 juta atau Rp 16 triliun per 31 Maret 2025. Angka tersebut turun dari USD 1,076 miliar atau Rp18,1 triliun dari yang tercatat pada 30 Desember 2024.
Tesla saat ini memegang total 11.509 Bitcoin dalam neracanya, menurut data Bitcoin Treasuries. Perubahan tersebut hampir pasti terjadi karena harga Bitcoin yang terdepresiasi antara dua kuartal tersebut. Data dari Arkham Intelligence juga menunjukkan Tesla tidak melakukan transaksi apa pun dalam tiga bulan terakhir.
Arkham menandai kepemilikan Tesla saat ini bernilai USD 1,049 miliar.
Diketahui, aturan baru dari Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) mengharuskan pemegang aset digital korporat untuk mulai menandai aset tersebut untuk dipasarkan setiap kuartal.
Tesla juga melaporkan pendapatan sebesar USD 19,34 miliar atau Rp326,3 triliun untuk kuartal pertama tahun ini; analis memperkirakan produsen mobil tersebut akan meraup pendapatan hingga USD 21,37 miliar atau Rp360,6 triliun di tahun 2025.
Selain Tesla, perusahaan teknologi MicroStrategy, yang dipimpin oleh Michael Saylor baru-baru ini juga membeli Bitcoin senilai USD 285,8 juta atau setara Rp 4,7 triliun, meskipun pasar saham dan kripto sedang bergejolak.
Langkah ini terjadi pada minggu lalu saat saham MicroStrategy sempat mengalami fluktuasi ekstrem: dari turun 11% hingga akhirnya naik 25%. Meski pasar tidak menentu, perusahaan tetap menjalankan strateginya dengan menjual saham melalui program pasar terbuka untuk membiayai pembelian Bitcoin tambahan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.