Jakarta – Bitcoin mencetak rekor tertinggi pada Rabu, 13 Agustus 2025 seiring meningkatnya peluang diberlakukannya kebijakan moneter yang lebih longgar dari Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS).
Mata uang kripto terbesar ini naik 3,6 persen dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan di kisaran USD 123.500 (Rp 1,989 miliar). Harga bitcoin sempat menyentuh rekor USD 124.128 (Rp 2 miliar) pada sesi perdagangan, menurut data CoinGecko.
Likuiditas sedang mengalir deras ke aset berisiko saat ini, dan belum ada tanda-tanda jelas terjadinya overheating. Tingkat pendanaan masih berada dalam kisaran normal di seluruh bursa global utama, kata analis pasar utama di Swyftx, kepada Decrypt, Pav Hundal.
Dengan peluang pemangkasan suku bunga pada September melampaui 90 persen, penurunan suku bunga diyakini akan mendorong aktivitas pinjaman dan meningkatkan belanja. Dalam situasi seperti ini, pasar saham dan pasar kripto cenderung menguat karena investor mencari imbal hasil lebih tinggi dari aset berisiko.
Ketika Bitcoin memasuki fase price discovery, saya memusatkan perhatian pada dinamika order book,” ujar David Lawant, kepala riset di perusahaan pialang kripto FalconX, kepada Decrypt, dilansir pada Kamis, (14/8/2025).
Harga bitcoin mampu bertahan di dekat rekor tertinggi selama berminggu-minggu meski menghadapi tekanan jual besar di order book. Pola seperti ini dapat memicu reli besar-besaran begitu tekanan jual mulai mereda.
Hingga saat ini, kondisinya terlihat sangat kuat,” Lawant menambahkan.