Jakarta – Industri kripto tengah terguncang oleh salah satu hal terburuknya. Meskipun Bitcoin dan Ethereum masih mampu bertahan, jutaan trader kripto mengalami kerugian besar akibat likuidasi massal yang terjadi pada 10 Oktober 2025. Menariknya, bukan dua aset utama tersebut yang menjadi penyebab utama, melainkan token – token kecil dengan kapitalisasi pasar lebih rendah.
Menurut data CoinGlass, lebih dari 1,6 juta trader kehilangan posisi leverage senilai USD 19,37 miliar atau Rp 322,15 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.631) hanya dalam waktu 24 jam. Angka tersebut menjadi peristiwa likuidasi terbesar dalam sejarah pasar aset digital.
BACA JUGA:Kenaikan Harga Bitcoin Belum Aman: Inflasi hingga Perang Dagang Membayangi
BACA JUGA:Pasar Kripto Indonesia Catat Transaksi Rp 446 Triliun hingga September 2025, Investor Kian Aktif
BACA JUGA:Prediksi Arthur Hayes: Bitcoin Bisa Tembus Rp 16,6 Miliar
BACA JUGA:Regulator Keuangan Jepang Pertimbangkan Grup Perbankan Tawarkan Layanan Kripto
BACA JUGA:Sinyal Bahaya? Investor Besar Bitcoin Bertaruh Miliaran Penurunan Harga Kripto
Meski Bitcoin dan Ether hanya turun sekitar 11 hingga 13 persen, sejumlah token seperti Solana, XRP, Dogecoin, dan BNB mengalami penurunan tajam hingga 80 persen di puncak krisis.
Bitcoin dan Ether Masih Tangguh
Data dari coin Metrics menunjukkan Bitcoin masih disimpan di atas level resistensi penting di kisaran US$100.000, sementara Ether berada di dekat US$4.000. Dua aset digital terbesar ini dinilai lebih kuat karena sudah mapan dan memiliki dukungan besar dari lembaga keuangan global.
Bitcoin dan Ethereum adalah aset yang lebih besar dan matang. Mereka memiliki dukungan institusional seperti ETF yang membuatnya lebih stabil, kata Frank Chaparro, Kepala Konten dan Proyek Khusus di GSR, dikutip dari CNBC.
Sebaliknya, token-token kecil dinilai belum matang dan lebih rentan terhadap gejolak harga. Oleh karena itu, saat terjadi guncangan besar di pasar, koin yang berkapitalisasi kecil justru mengalami penurunan paling tajam.




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4816484/original/039630500_1714383627-fotor-ai-2024042913407.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1369942/original/091580800_1476098427-20161010-Harga-emas-stagnan-di-posisi-Rp-599-Jakarta-AY5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2670625/original/017436400_1547111682-20190110-Rupiah-Tetap-Berada-di-Zona-Hijau-Angga4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4048536/original/033788400_1654836196-Portugal-Vs-Republik-Ceko-UEFA-Nations-League-AP-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4338025/original/002773600_1677392396-ilustrasi_investasi.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4924083/original/020178500_1724226549-Screenshot_20240821_140319_Samsung_Notes.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4948541/original/054033400_1726804840-20240920-FLPP-MER_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5010608/original/084158200_1731919946-WhatsApp_Image_2024-11-16_at_06.27.03__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5388936/original/019534800_1761177554-Bank_DBS_Indonesia_dan_Adapundi-1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/976573/original/043185800_1441279137-harga-emas-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532280/original/085965300_1628161371-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1071007/original/007878700_1448870952-20151130-Harga-Emas-Kembali-Buyback-AY4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1041287/original/081496000_1446466762-20151101-Penyimpanan-Uang-Jakarta-03.jpg)