Jakarta – Volatilitas tinggi masih menjadi tantangan utama bagi investor kripto sepanjang 2025. Setelah sempat melonjak menembus level USD 125.000 pada Oktober lalu, harga Bitcoin kembali mengalami penurunan tajam. Dari titik tertingginya, aset kripto terbesar di dunia itu sempat turun lebih dari USD 40.000 sebelum kembali bergerak di kisaran USD 88.000.
Kondisi tersebut mendorong investor mulai mengadopsi strategi diversifikasi untuk menekan risiko sekaligus menjaga stabilitas portofolio aset digital. Meski fluktuasi harga bukan hal baru di dunia kripto, para pakar menilai pendekatan yang lebih terukur menjadi semakin penting seiring meningkatnya partisipasi investor ritel dan institusi.
BACA JUGA:Strategy Setop Beli Bitcoin dan Dongkrak Kas
BACA JUGA:Apakah Bitcoin Aman dari Ancaman Quantum Computing? Ini Kata Para Ahli
BACA JUGA:Regulator Asuransi Hong Kong Pertimbangkan Aturan Modal Baru dan Biaya Risiko di Kripto
BACA JUGA:Prediksi Bitcoin Pekan Ini, Bersiap Kembali Sentuh Rp 1,5 Miliar
“Kripto adalah kelas aset yang volatil, dan dalam beberapa hal volatilitas tersebut memang tidak bisa dihindari,” kata Kepala Riset Grayscale Investments, Zach Pandl dikutip dari CNBC, Selasa (23/12/2025).
Menurutnya, kripto tetap dipandang sebagai aset alternatif yang menawarkan karakteristik imbal hasil berbeda dibandingkan instrumen keuangan konvensional.
Langkah awal untuk mengelola risiko adalah memastikan porsi investasi kripto sesuai dengan profil risiko masing-masing investor. Sejumlah penasihat keuangan bahkan merekomendasikan alokasi kripto hingga 40% dari total aset. Namun, bagi investor konservatif, pendekatan ini dinilai terlalu agresif.
Sebagai aturan praktis, banyak penasihat menyarankan alokasi kripto tidak lebih dari 5% dalam portofolio yang seimbang. Bahkan, sebagian investor memilih porsi yang lebih kecil, yakni sekitar 1% hingga 3%, tergantung usia, pendapatan, serta tujuan keuangan jangka panjang.
Menyeimbangkan Risiko di Aset LainCEO Wave Digital Assets, David Siemer, menekankan pentingnya menyeimbangkan risiko di luar kripto. Menurutnya, investor perlu memastikan aset lain dalam portofolio seperti saham dan obligasi tidak terlalu agresif.
“Karena kripto akan memberi Anda dorongan yang sangat besar atau sebaliknya, Anda mungkin ingin lebih banyak berinvestasi pada saham atau obligasi bernilai, misalnya,” ujarnya.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/18/1934219793.jpg)
/2025/10/16/1002072152.jpg)
/2025/05/05/294792947.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5427523/original/002823900_1764393481-1000100028.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3532289/original/028365400_1628161488-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2820891/original/083899400_1559366590-20190601-Satu-Arah-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2509388/original/069865700_1543493045-20181129-Pernak-pernik-sambut-Libur-Sekolah-dan-Natal-Fery5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441889/original/058278100_1765520069-7.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/3149803/original/032801800_1591853666-20200611-Harga-Emas-Antam-Naik-ANGGA-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5452586/original/025554400_1766407993-1000024369.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1230533/original/005867600_1463022069-Banner_Gaji_PNS.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5452612/original/005359300_1766410751-PT_Nindya_Karya.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5452626/original/004202600_1766412806-6adb3590-4769-49d6-aaf2-bc909ab9232f.jpg)