Jakarta Bagi para pelaku dan pengamat aset digital, memahami dinamika terbaru di dunia kripto bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Dalam 24 jam terakhir, industri kripto kembali diwarnai oleh sejumlah peristiwa besar yang berpotensi memengaruhi arah pasar secara signifikan.
Mulai dari upaya sekelompok investor untuk menghidupkan kembali gugatan hukum terhadap Binance atas keputusan delisting Bitcoin SV (BSV) pada tahun 2019, hingga pernyataan tajam dari Robert Kiyosaki tokoh finansial terkemuka dan penulis buku Rich Dad Poor Dad yang kembali mengkritik sistem keuangan fiat dan menyerukan adopsi Bitcoin, emas.
Tak hanya itu, pencapaian impresif juga datang dari ranah institusional. ETF spot Bitcoin milik raksasa manajemen aset BlackRock mencatat arus masuk selama 19 hari berturut-turut rekor terpanjang di tahun 2025 menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap aset digital kian menguat,
Dikutip dari laman Cointelegraph.com, Mingg (11/5/2025), investor Bitcoin Satoshi\’s Vision mencoba menghidupkan kembali gugatan terhadap Binance.
Sekelompok investor Bitcoin Satoshi\’s Vision (BSV), yang saat ini bernilai USD43,82, mencoba menghidupkan kembali gugatan hukum tahun 2019 terhadap Binance. Mereka menuduh bahwa bursa kripto tersebut menyebabkan kerugian harga pada altcoin tersebut dengan menghapuskan (delisting) BSV pada tahun 2019.
Pengacara para penggugat berpendapat bahwa keputusan sebelumnya dari United Kingdom Competition Appeal Tribunal, yang menolak klaim kerugian akibat delisting, seharusnya ditinjau ulang, menurut laporan media hukum Law360.
Jika berhasil, para penggugat bisa menuntut ganti rugi hingga 10 miliar pound sterling Inggris (GBP), atau sekitar $13 miliar, dari bursa tersebut. BSV terus mengalami berbagai masalah, termasuk penurunan harga jangka panjang, beberapa serangan 51% yang membahayakan keamanan jaringan blockchain-nya, serta kritik dari komunitas kripto.