Jakarta – Para ahli keamanan dan pemimpin industri sedang mencari cara yang lebih efektif untuk melawan Lazarus Group, sebuah kelompok peretas dari Korea Utara. Hal ini mendesak karena kelompok tersebut telah mencuri aset kripto senilai lebih dari USD 2,17 miliar atau kurang lebih Rp 35,34 triliun (kurs Rp 16.283 per USD) di seluruh dunia.
Kejahatan yang dilakukan Lazarus menunjukkan betapa pentingnya peningkatan sistem keamanan. Karena itu, industri kripto harus segera bertindak untuk mencegah kerugian finansial lebih lanjut dan mengembalikan kepercayaan pasar.
Solusi Baru untuk Menghentikan Serangan
Dikutip dari coinmarketcap, Rabu (20/8/2025), para ahli menyarankan langkah-langkah baru untuk mengatasi masalah Lazarus. Salah satunya adalah mengubah sistem tanda tangan digital yang digunakan pada transaksi.
Menurut peneliti keamanan Von Fange, jika sistem ini diperbaiki, industri kripto dan digital bisa mencegah peretasan serupa di masa depan, seperti serangan ByBit senilai USD 1,4 miliar.
Von Fange menjelaskan, Ketika tanda tangan penyerang berhasil masuk, semuanya sudah terlambat. Kita baru menyadarinya setelah serangan terjadi. Padahal, tanda tangan itu mungkin sudah disiapkan berbulan-bulan sebelumnya. … Para peretas yang cerdas sedang mengendalikan komputer proyek dan bersiap untuk menyerang lagi. Kita bisa menghemat miliaran dolar jika bertindak sekarang.