Jakarta – Ekosistem aset kripto di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Hingga September 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah pengguna aset kripto nasional mencapai 18,61 juta konsumen dengan total transaksi mencapai lebih dari Rp360 triliun. Pertumbuhan jumlah pengguna terus meningkat secara konsisten dengan kenaikan month to month mencapai 3-5%.Â
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Channelisis, Indonesia menempati peringkat ketujuh dari 151 negara dalam Global Crypto Adoption Index 2024. Pencapaian ini menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pasar kripto paling berkembang di dunia, sekaligus menunjukkan tingginya tingkat adopsi dan partisipasi masyarakat terhadap ekosistem aset kripto global.
BACA JUGA:Mau Luncurkan ETF Emas, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
BACA JUGA:OJK Ungkap Peluang Tokenisasi Aset yang Jadi Tren Global
BACA JUGA:Terbongkar, Pola Scam Digital dan Tips Jitu Hindari Penipuan Online
Kepala Eksekutif Pengawasan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, mengatakan perkembangan ini mencerminkan percepatan transformasi digital di sektor keuangan nasional.
Transformasi digital di sektor keuangan terus tumbuh, bergerak, berubah dengan cepat, dan akan terus hadir di tengah-tengah kita, ujarnya dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE), dikutip Senin, (3/11/2025).
Hasan juga menilai, meningkatnya adopsi dan inovasi di bidang aset digital membuka ruang bagi lahirnya model-model bisnis baru. Ia menyebut inovasi seperti tokenisasi aset dan pengembangan decentralized finance (DeFi)kini tengah menjadi tren global.
Namun, di balik peluang besar tersebut, OJK menekankan pentingnya pengawasan yang berimbang agar inovasi tidak menimbulkan risiko terhadap stabilitas sistem keuangan. Pendekatan berbasis prinsip (principle-based regulation) disebut menjadi strategi kunci agar regulasi tetap adaptif terhadap dinamika industri yang cepat berubah.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5028254/original/041675300_1732871304-fotor-ai-2024112916726.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4955210/original/084692100_1727494685-82edf2ca-5bb6-416f-821b-6a8cf9dcabef.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426788/original/008998900_1764317617-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5440823/original/025280200_1765445285-IMG-20251211-WA0008.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426791/original/024464800_1764317618-8.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5144032/original/046191700_1740563078-26_februari_2025-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5353807/original/018323400_1758181779-AP25260710475891.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4723185/original/051536300_1705921815-fotor-ai-2024012218929.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1369937/original/040260300_1476098426-20161010-Harga-emas-stagnan-di-posisi-Rp-599-Jakarta-AY1.jpg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1180,20,0)/kly-media-production/medias/5294983/original/075392500_1753426749-Gambar_WhatsApp_2025-07-25_pukul_13.39.32_471a9ff0.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5236695/original/056230700_1748516061-20250529-Harga_Pangan-ANG_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5124175/original/040653000_1738842746-77baaf4f-8d06-4f26-9e0c-48b6b38c8b9c.jpeg)