Jakarta Industri kripto di Hong Kong telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Menurut laporan Chainalysis pada tahun 2024, Hong Kong memimpin adopsi kripto di Asia Timur, mencatat pertumbuhan volume transaksi yang mengesankan sebesar 86%.
BACA JUGA:Analisis Harga Solana (SOL): Mampukah Tembus Level Resistance dan Capai USD 260?
BACA JUGA:Bitcoin Gagal Jadi Emas Digital? Peter Schiff dan Mantan Bos Binance Debat Panas di Medsos
Hal tersebut terungkap saat PT Pintu Kemana Saja (PINTU) menerima kunjungan dari delegasi Indonesia Chamber of Commerce in Hong Kong (INACHAMHK).
SVP Strategy & Business PINTU Andy Putra menyatakan, Hong Kong merupakan salah satu mitra kunci bagi Indonesia hampir di segala bidang baik itu financial technology (Fintech) dan industri lainnya.
Pertemuan kali ini menjadi sesi awal yang baik bagi kami di PINTU untuk bersama-sama berbagi pengetahuan, berjejaring, dan membuka peluang kolaborasi yang menarik untuk bisa dikembangkan lebih lanjut,” kata dia, Jumat (17/10/2025).
Menurut berbagai laporan, pada tahun 2023, Indonesia merupakan mitra dagang Hong Kong terbesar ke-23 di dunia dan terbesar ke-6 di antara negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), dengan total nilai perdagangan melebihi USD 3,5 miliar.
Indonesia Chamber of Commerce in Hong Kong (INACHAMHK) sendiri resmi dibentuk pada tahun 2017 yang merupakan hasil kerja sama antara Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong dan komunitas bisnis Indonesia-Hong Kong. INACHAMHK berfungsi sebagai jembatan antara komunitas bisnis kedua negara dengan fokus utama untuk memfasilitasi perdagangan, investasi, dan kolaborasi lintas batas.
“Ini menjadi momentum yang baik untuk bertukar ide, pengalaman, dan wawasan tentang industri crypto bagi kedua negara,” tutur Andy Putra.