Jakarta – Nilai Pi Network, proyek kripto yang dulu dielu-elukan sebagai terobosan “penambangan lewat ponsel”, kini jatuh bebas. Dari valuasi yang sempat mendekati USD 20 miliar, nilainya kini tinggal bayangan masa lalu.
Banyak pendukung awal yang dulu percaya Pi bisa menjadi “kripto rakyat” kini justru merasa kecewa.
BACA JUGA:Menguak Dinamika Harga Pi Network: Analisis Pergerakan dan Potensi Pasar
Baca Juga
-
Harga Pi Coin Turun Walau Proyek Tetap Berjalan
-
Pi Network Rilis Fitur Perdagangan Baru di Jaringan Testnet
-
Investor Beralih Haluan, Harga Pi Network Diprediksi Terus Turun
Dikutip dari coinmarketcap, Kamis (9/10/2025), Pi pernah dipuji karena idenya sederhana: siapa pun bisa menambang kripto hanya dengan ponsel. Namun, kenyataannya tidak semudah itu. Setelah bertahun-tahun, proyek ini gagal mencapai likuiditas nyata dan belum juga tercatat di bursa besar.
Analis kripto Mr. Spock Ape bahkan menyebut perjalanan Pi sebagai “slow-motion rug pull”, proyek yang terus berjalan tanpa arah jelas, sementara nilai tokennya terus menurun.
“Banyak pengguna masih menambang token tanpa menyadari betapa kecil nilai yang tersisa,” ujarnya.
Selain harga yang terus tertekan, Pi Network juga dilanda konflik internal. Bocoran laporan hukum menyebut adanya ketegangan antara pendiri Nicolas Kokkalis dan Chengdiao Fan, serta tuduhan penyalahgunaan dana dari mantan eksekutif McPhilip.
Masalah-masalah lama itu kembali mencuat bersamaan dengan kejatuhan harga, semakin menurunkan kepercayaan investor.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/05/05/294792947.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4740419/original/047203600_1707701768-fotor-ai-202402128350.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446423/original/015831000_1765886069-Direktur_Utama_BRI_Hery_Gunardi-16_Desember_2025c.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4242618/original/081125200_1669641659-UMP_2023.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5443861/original/082644900_1765763357-e3713982-5a7c-4562-bcd0-14ce84dfc738.jpeg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446432/original/065614100_1765886204-Direktur_Utama_BRI_Hery_Gunardi-16_Desember_2025d.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446492/original/020412600_1765893590-3ecc2be2-4056-40ac-bb43-e9ab9fc7e2aa.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5427942/original/088106400_1764463850-IMG_8736.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5158570/original/067562500_1741665403-kosa-kata-bahasa-inggris-kata-kerja.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5380861/original/054594700_1760436259-Wakil_Menteri_Keuangan__Wamenkeu__Suahasil_Nazara-1a.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5376526/original/002811900_1760007161-sppg1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446498/original/070359100_1765893724-Menteri_Perhubungan_Dudy_Purwagandhi-16_Desember_2025b.jpg)