Jakarta – Pasar kripto saat ini tengah mengalami tekanan besar dan belum menunjukkan sinyal pemulihan dalam waktu dekat. Meski sempat mencapai puncak dengan kapitalisasi yang fantastis, pasar kripto kini terperosok dalam penurunan yang cukup tajam secara terus menerus. Hal ini tentu memicu rasa khawatir di banyak kalangan investor.
Dikutip dari TheStreet.com pada Kamis (20/11/2025), dalam 24 jam terakhir, lebih dari 170.000 trader kripto terpaksa melikuidasi posisi mereka. Kerugian yang tercatat dari likuidasi ini mencapai lebih dari USD 550 juta atau Rp 9,2 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.742). Situasi ini tak hanya dirasakan oleh investor institusional besar, tetapi juga oleh para trader ritel yang selama ini aktif di pasar kripto.
BACA JUGA:Perusahaan Sekuritas Asal Inggris Dibobol WNI, Rugi hingga Rp 6,6 Miliar
BACA JUGA:ETF Bitcoin BlackRock Alami Arus Dana Keluar Senilai Rp 8,75 Triliun
BACA JUGA:Prediksi Harga Solana 2025–2030: Bisakah SOL Melonjak hingga USD 500?
BACA JUGA:Jejak Prediksi Bitcoin Akurat, Ini Ramalan Terbaru dari Trader Veteran Peter Brandt
Total kapitalisasi pasar kripto mengalami penurunan nilai yang signifikan, yakni sekitar 5% dalam sehari menjadi USD 3,02 triliun atau Rp 50.556 triliun. Penurunan ini juga terlihat pada pergerakan harga Bitcoin (BTC), yang tercatat turun sekitar 5% dan berada di angka USD 88.675,69 pada Rabu.
Kondisi ini tentu menjadi salah satu fase terburuk bagi Bitcoin, yang sempat mencapai harga tertinggi lebih dari USD 123.000 atau Rp 2,05 miliar pada beberapa minggu lalu.
Dampak Krisis Bitcoin Terhadap BlackRock
Krisis Bitcoin ini juga membawa dampak besar bagi perusahaan manajer aset terbesar di dunia, BlackRock (NYSE: BLK). Perusahaan tersebut baru saja mencatatkan kerugian terbesar sepanjang sejarah, setelah Bitcoin exchange-traded fund (ETF) miliknya anjlok dalam satu hari.
/2017/07/07/1761119270.jpg)
/2025/09/26/1207346928.jpg)
/2017/07/07/1683312752.jpg)
/2025/09/19/192567787.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4816485/original/067351800_1714383642-fotor-ai-20240429133817.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1085300/original/049766300_1450181689-minuman.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5417319/original/046253000_1763529475-Menko_Bidang_Perekonomia_Airlangga_Hartarto-19_november_2025a.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5186932/original/075074000_1744629098-20250414-Harga_Emas_Batangan-AFP_5.jpg)





:strip_icc()/kly-media-production/medias/5417919/original/028638500_1763553047-KAI_Logistik-1.jpg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1180,20,0)/kly-media-production/medias/5364429/original/071631700_1759108686-WhatsApp_Image_2025-09-28_at_16.05.17.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5417956/original/039451200_1763554576-WhatsApp_Image_2025-11-19_at_18.53.00_e5ba2794.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5417866/original/092969400_1763549595-ojk_2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4202486/original/028430200_1666664504-FOTO.jpg)