Jakarta – Kripto meski sering dikaitkan dengan penipuan, peretasan, dan kecurangan, data menunjukkan kenyataannya berbeda. Kepala Kebijakan Global TRM Labs sekaligus mantan jaksa federal AS, Ari Redbord, mengungkapkan bahwa aktivitas ilegal hanya mencakup sekitar 1% dari seluruh ekosistem kripto. Sementara itu, 99% transaksi berlangsung secara sah.
Dikutip dari Cointelegraph.com, Sabtu (12/9/2025), menurut Redbord, dalam dua tahun terakhir memang tercatat penipuan dan fraud bernilai sekitar USD 50 miliar.
Namun angka tersebut tetap kecil dibandingkan total aktivitas dalam ekosistem kripto. Fakta ini memperlihatkan adanya kesenjangan antara persepsi publik dan realitas di lapangan.
Ia menegaskan, kripto bukanlah teknologi cacat sejak awal, melainkan sebuah inovasi transformatif. Seperti halnya internet, teknologi baru sering kali menarik minat pelaku jahat sebagai pengguna awal. Hal ini terjadi juga dalam dunia kripto dan blockchain.
“Pelaku jahat selalu menjadi pengguna awal dari teknologi transformatif. Kripto menjanjikan transfer nilai lintas batas secepat internet, dan tentu saja pelaku kriminal juga menyukai kemudahan itu, ujar Redbord.