Jakarta – Ethereum (Ether) mencetak rekor baru pada akhir pekan lalu setelah menembus level tertinggi sepanjang masa untuk pertama kalinya sejak 2021.
Pada Minggu sore, harga kripto terbesar kedua ini sempat menyentuh USD 4.954,81 atau sekitar Rp 80,5 juta (estimasi kurs Rp16.200/USD). Terakhir, nilainya tercatat naik tipis kurang dari 1% ke level USD 4.776,46 atau sekitar Rp 77,6 juta).
Sementara itu, bitcoin sempat menghapus seluruh keuntungan dari reli pada Jumat lalu, anjlok hingga USD 110.779,01 atau sekitar Rp1,80 miliar, level terendah sejak 10 Juli. Terakhir, harganya diperdagangkan turun hampir 2% di kisaran USD 112.000 atau sekitar Rp1,82 miliar. Sebelumnya, kripto terbesar ini mencatat rekor terbaru di USD 124.496 (sekitar Rp2,02 miliar) pada 13 Agustus.
Kenaikan tajam pada Jumat dipicu oleh sinyal dari Ketua Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengenai potensi penurunan suku bunga, yang mendorong investor kembali masuk ke aset berisiko. Dalam reli tersebut, Ether melesat 15% dan Bitcoin naik 4%.
Dalam beberapa minggu terakhir, Ether justru mengambil alih kepemimpinan pasar kripto dari Bitcoin. Hal ini didorong oleh kebijakan yang lebih mendukung, meningkatnya minat pada stablecoin, serta aksi beli besar-besaran dari kelompok baru akumulator korporat.