Jakarta – Ethereum (ETH), aset kripto terbesar kedua di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, baru-baru ini menunjukkan performa luar biasa. Harga Ethereum melonjak lebih dari 80% dari titik terendah di Juni, menembus angka sekitar USD 3.800 pada Juli 2025.
Kenaikan impresif ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari kombinasi beberapa faktor pendorong. Salah satunya adalah akumulasi besar-besaran dari investor institusi. Selain itu, ada lonjakan dana masuk ke dalam produk ETF berbasis Ethereum, serta ekspektasi tinggi terhadap pembaruan jaringan besar bernama Fusaka Fork yang dijadwalkan pada November 2025.
Vice President Indodax Antony Kusuma menjelaskan, lonjakan inflow ini sebagai sinyal kuat bahwa Ethereum telah memasuki fase baru adopsi institusional.
“Inflow ETF Ethereum sebesar USD 2,12 miliar hanya dalam satu minggu, menunjukkan ETH tidak lagi dipandang sekadar aset alternatif, melainkan aset inti dalam portofolio institusi global,” ungkap Antony dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (27/7/2025).
Antony juga menambahkan bahwa pembaruan Fusaka Fork menjadi katalis fundamental yang memperkuat struktur jaringan.
“Fusaka Fork bukan sekadar upgrade teknis. Dengan 11 EIP, peningkatan gas limit ke 150 juta, serta integrasi layer-2 yang lebih dalam, Ethereum akan lebih efisien, lebih murah, dan lebih cepat,” jelasnya.