Jakarta – Tren kenaikan harga emas dan aset digital Bitcoin belakangan ini kembali menarik perhatian para investor global. Namun menurut Presiden dan Manajer Portofolio The Permanent Portfolio Family of Funds, Michael J Cuggino, keduanya memang bisa naik secara bersamaan, tetapi didorong oleh alasan yang sangat berbeda.
Dalam penawarannya, emas dan Bitcoin saat ini mewakili dua sisi yang berbeda dari dinamika pasar modern, yang menghilangkan fundamental ekonomi sederhana dan komprehensif global, sementara yang lain didorong oleh spekulasi dan sentimen likuiditas yang kuat.
BACA JUGA:Dari CJIBF, 34 Investor Siap Investasi Senilai Total Rp5 Triliun di Jawa Tengah
BACA JUGA:Diluncurkan Perdana, Produk Investasi Ini Sejarah di Industri Pasar Modal Indonesia
BACA JUGA:Harga Emas Kerek Inflasi, Masyarakat Harus Cermat Pilih Instrumen Investasi
BACA JUGA:Dapat Passive Income dari Investasi Properti, Begini Caranya
Cuggino menjelaskan bahwa meskipun sempat ada keyakinan bahwa Bitcoin akan menjadi “emas digital” modern, kenyataannya kedua aset tersebut menunjukkan perilaku yang sangat kontras.
Bitcoin, katanya, lebih merefleksikan perilaku saham teknologi dibandingkan aset safe haven tradisional. Sementara emas tetap mempertahankan posisinya sebagai pelindung nilai saat ekonomi goyah atau geopolitik memanas.
“Dulu, saya pikir Bitcoin dan aset digital lainnya mungkin akan menggantikan emas,” ujarnya dikutip dari coinmarketcap, Selasa (4/11/2025)
Namun sekarang kita melihat bahwa mereka lebih merespons siklus likuiditas dan sentimen spekulatif daripada faktor pendorong makro jangka panjang yang sama yang menggerakkan emas, tambah dia.
Menurut Cuggino, sejarah perdagangan Bitcoin yang baru berusia sekitar 15 tahun menunjukkan korelasi yang kuat dengan indeks teknologi seperti Nasdaq 100, terutama selama periode kebijakan moneter longgar.
Saat bank sentral menurunkan suku bunga dan menambah likuiditas, aset digital serta saham teknologi biasanya melonjak secara bersamaan. Namun ketika kondisi keuangan mengetat, keduanya sama-sama turun tajam.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4983417/original/043664500_1730112269-fotor-ai-20241028174231.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4816480/original/079795300_1714383491-fotor-ai-2024042913369.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1377604/original/096138700_1476789163-20161018-Ekspor-impor-RI-melemah-di-bulan-september-Angga-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5160786/original/001755100_1741840350-WhatsApp_Image_2025-03-13_at_10.14.50.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3985851/original/076163300_1649154109-20220405-Bank-Dunia-Ekonomi-Indonesia-3.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/976573/original/043185800_1441279137-harga-emas-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5196554/original/086520400_1745413930-20250423-Perkotaan-ANG_1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5002972/original/087019100_1731428239-WhatsApp_Image_2024-11-12_at_22.55.14.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393783/original/089320700_1761611913-Menteri_Keuangan_Purbaya_Yudhi_Sadewa_saat_ditemui_di_kantor_Kementerian_Keuangan__Selasa__28102025_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5394042/original/018682800_1761624164-1000019693.jpg)