Jakarta – Dewan Uni Eropa pada Jumat, 19 Desember 2025 mendukung posisi negosiasi untuk euro digital yang mencakup fungsionalitas online dan offline. Ini berbeda dari proposal Parlemen Eropa yang sebelumnya hanya fokus pada penggunaan offline.
Mengutip Channel News Asia, ditulis Minggu (21/12/2025), berdasarkan posisi baru dewan, euro digital akan diterbitkan secara publik oleh Bank Sentral Eropa dan dapat digunakan kapan saja, di mana saja, baik pengguna terhubung ke internet maupun offline.
Fernando Navarrete, anggota Parlemen Eropa yang menangani euro digital, telah menganjurkan model offline saja untuk menjaga privasi pengguna dan ketahanan unit itu sendiri, dengan bank sentral bertindak sebagai regulator mata uang.
Transaksi online akan melibatkan pemrosesan langsung melalui buku besar bank sentral atau melalui perantara yang berwenang, sementara transaksi offline dapat dicatat secara lokal dan kemudian disinkronkan dengan buku besar pusat ketika konektivitas pulih, yang berarti sistem dapat digunakan bahkan di daerah dengan konektivitas yang buruk sambil tetap menjaga privasi seperti uang tunai bagi penggunanya.
Bank Sentral Eropa (ECB) sedang berupaya memperkenalkan euro digital untuk memodernisasi sistem pembayarannya dan memastikan uang bank sentral tetap relevan di dunia yang semakin digital. Dengan menurunnya penggunaan uang tunai, mata uang digital yang diterbitkan bank sentral akan membantu menjaga kedaulatan moneter dan kepercayaan terhadap mata uang tersebut. Namun, proyek ini berjalan lambat dan menghadapi penolakan dari sebagian sektor perbankan.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4816483/original/040342400_1714383611-fotor-ai-20240429134010.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5458328/original/071972500_1767077571-BBM_Aceh.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3975025/original/099793100_1648205102-20220325-Harga-emas-pegadaian-naik-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5458155/original/092863000_1767072029-WhatsApp_Image_2025-12-30_at_09.24.45.jpeg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5457831/original/061087900_1767059706-04b2abd5-8e52-4017-9f04-51667654d0cd.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3181747/original/031242800_1594892569-20200716-Rupiah-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3545720/original/056823400_1629425275-059440700_1560940276-20190619-Rupiah-Menguat-di-Level-Rp14.264-per-Dolar-AS1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2849793/original/011745700_1562754395-20190710-Rupiah-Stagnan-Terhadap-Dolar-AS6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4013695/original/083702900_1651632388-000_329D9V2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976573/original/043185800_1441279137-harga-emas-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2890385/original/036007700_1566535931-20190823-Harga-Emas-Antam-Turun-Rp-4.000-per-Gram5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976572/original/043059500_1441279137-harga-emas-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2375574/original/030742400_1538739776-20181005-Emas-Antam-5.jpg)