Jakarta – Harga bitcoin (BTC) melanjutkan koreksi pekan lalu, dan menutup bulan dengan kinerja negatif. Sejumlah pengamat menanti data makroekonomi utama yang dapat membentuk keputusan pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang akan datang.
Harga bitcoin sempat melemah pada Senin pagi, 1 September 2025. Pada pukul 16.04 WIB, harga bitcoin (BTC) bertambah 0,60% dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga Bitcoin susut 1,57%. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 109.655 atau Rp 1,80 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.417).
Bitcoin mengakhiri Agustus dengan susut 6,47% dan saat ini diperdagangkan pada harga USD 107.500 atau Rp 1,76 miliar, berdasarkan data CoinGecko.
Mengutip Yahoo Finance, Senin (1/9/2025), sorotan tertuju pada tiga faktor utama antara lain klaim pengangguran, produktivitas Amerika Serikat (AS) dan laporan ketenagakerjaan pada Agustus.
Sementara itu, the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS menghadapi titik data-data yang saling bertentangan dengan inflasi yang meningkat dan pasar tenaga kerja yang melemah.
“The Fed sedang berjalan di atas tali,” ujar Pendiri Ivory Hill Wealth Advisory, Kurt S.Altrichter.