Jakarta – Fenomena maraknya warga yang rela melakukan pemindaian biometrik demi mendapatkan aset kripto dari proyek Worldcoin menuai sorotan.
Terkait hal ini, Pengamat kripto Desmond Wira menilai praktik ini berbahaya dan menyimpan potensi risiko besar terhadap keamanan data pribadi.
Menurut Desmond, tindakan menukar data biometrik dengan aset kripto dalam jumlah kecil sangat tidak sepadan. Ia mengingatkan bahwa data biometrik seperti retina adalah informasi pribadi paling sensitif yang seharusnya dijaga ketat.
Itu sangat berbahaya. Artinya kita menukar data pribadi biometrik paling pribadi pada orang lain yang tidak dikenal hanya demi sedikit uang, ujar Desmond kepada www.wmhg.org, Senin (5/5/2025).
Empat Potensi Risiko
Desmond menyoroti empat potensi risiko serius yang bisa muncul akibat penyerahan data biometrik kepada pihak ketiga. Pertama, data dapat digunakan untuk riset kecerdasan buatan tanpa persetujuan.
Kedua, data tersebut bisa diperjualbelikan kepada pihak lain. Ketiga, meskipun pihak Worldcoin menjamin keamanan, selalu ada kemungkinan sistem mereka diretas. Keempat, ada potensi penyalahgunaan internal oleh oknum dalam sistem Worldcoin itu sendiri.
Risikonya sangat besar ke depan. Pertama data kita bisa digunakan untuk hal lain, misalnya riset AI, Kedua bisa dijual ke pihak ketiga. Kalaupun Worldcoin menyatakan aman, masih ada potensi kena hack dan datanya bocor. Selain itu ada potensi fraud kalau misalnya ada oknum di Worldcoin yang menyalahgunakan data scan retina tersebut, jelasnya.