Jakarta – Awalnya, strategi perbendaharaan kripto di kalangan perusahaan publik berfokus pada Bitcoin. Namun, tren tersebut kini merambah ke berbagai aset digital lain, termasuk Ethereum, mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar.
Saat ini, terjadi perlombaan untuk mengakumulasi ETH, dipimpin oleh tokoh-tokoh berpengaruh seperti Tom Lee dari Fundstrat serta salah satu pendiri Ethereum, Joe Lubin. Keduanya mendorong perusahaan-perusahaan publik untuk mendukung Ethereum dan prospeknya di masa depan. Demikian mengutip dari Yahoo Finance, Selasa (19/8/2025).
Data dari StrategicETHReserve.xyz mencatat, entitas publik dengan cadangan Ethereum kini menguasai lebih dari 3,7 juta ETH atau setara hampir USD 17 miliar atau sekitar Rp275,17 triliun (estimasi kurs Rp16.200/USD) atau sekitar 3 persen dari total suplai. Angka ini menempatkan mereka sebagai pemegang terbesar hingga saat ini.
1. BitMine
Dipimpin oleh crypto bull dan CIO Fundstrat Tom Lee, BitMine Immersion Technologies muncul pada akhir Juli ketika perusahaan merinci rencana untuk kepemilikan Ethereum.
Sebelumnya berfokus pada penambangan Bitcoin, BitMine (BMNR) pertama kali mendapatkan investasi swasta senilai USD 250 juta (sekitar Rp4,05 triliun) dalam putaran penggalangan dana ekuitas publik (PIPE) untuk memulai pembelian ETH-nya.