Jakarta – Pemerintah China, khususnya otoritas di Shenzhen, memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan stablecoin. Peringatan ini muncul karena semakin banyak laporan adanya penyalahgunaan stablecoin dalam berbagai skema penipuan.
Dikutip dari cryptopotato, Selasa (8/7/2025), Pemerintah China menyebut, maraknya pembicaraan soal stablecoin dan aset kripto lainnya justru dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Mereka memanfaatkan kurangnya pemahaman masyarakat dengan iming-iming seperti kebebasan finansial dan kekayaan digital untuk menipu korban.
Dalam pengumuman resmi, Kantor Kelompok Kerja untuk Pencegahan dan Penanggulangan Aktivitas Keuangan Ilegal menyebutkan bahwa banyak pelaku penipuan yang memakai istilah-istilah baru seperti mata uang virtual, aset digital, dan stablecoin untuk menarik dana dari masyarakat. Modusnya beragam, mulai dari penipuan, perjudian ilegal, skema piramida, hingga pencucian uang.
Larangan Kripto Masih Berlaku di Tiongkok
Perlu dicatat, perdagangan dan penambangan aset kripto masih dilarang di Tiongkok. Namun, negara ini tengah menyiapkan stablecoin resmi yang didukung oleh yuan. Peringatan dari pemerintah ini dinilai sebagai sinyal bahwa China ingin mengontrol penuh penggunaan stablecoin, dan tidak memberi ruang bagi stablecoin swasta atau asing.