:strip_icc()/kly-media-production/medias/5028255/original/089063500_1732871319-fotor-ai-2024112916722.jpg) 
Jakarta – Gelombang baru tengah terjadi di dunia keuangan global. Para investor institusional kini semakin melirik Bitcoin (BTC) sebagai pelindung nilai di tengah kekhawatiran akan pelemahan mata uang fiat akibat kebijakan bank sentral.
Dikutip dari coinmarketcap, Kamis (30/10/2025), manajer hedge fund James Lavish menyebut fenomena ini sebagai tanda bahwa “debasement trade”—strategi melawan penurunan nilai mata uang—telah menjadi arus utama.
BACA JUGA:Robert Kiyosaki: Harga Bitcoin Bisa Sentuh Rp 3,3 Miliar di 2025
BACA JUGA:Harga Kripto Hari Ini 30 Oktober 2025: Bitcoin dan Ethereum Melemah
BACA JUGA:Harga Kripto Hari Ini 29 Oktober 2025: Bitcoin dan Ethereum Tergelincir
“Institusi kini memandang Bitcoin bukan lagi sebagai spekulasi, melainkan lindung nilai terhadap inflasi dan pencetakan uang berlebih,” ujarnya.
Secara sederhana, currency debasement terjadi ketika bank sentral mencetak lebih banyak uang, sehingga nilai tukarnya menurun dari waktu ke waktu. Dengan meningkatnya utang global dan kekhawatiran terhadap inflasi, banyak investor menilai uang konvensional kian kehilangan daya belinya, sementara Bitcoin yang memiliki pasokan tetap menjadi alternatif menarik.
Lavish menegaskan, pergeseran pandangan ini menandai era baru adopsi Bitcoin oleh institusi besar, yang kini mulai menjadikannya bagian dari strategi keuangan jangka panjang.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
 
			



 
		    :strip_icc()/kly-media-production/medias/4816483/original/040342400_1714383611-fotor-ai-20240429134010.jpg)
 
							:strip_icc()/kly-media-production/medias/5380904/original/013864300_1760438137-men6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5388070/original/059893900_1761110186-Menteri_Keuangan_Purbaya_Yudhi-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5383666/original/026110200_1760687193-1000128307.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4974922/original/030934700_1729512194-IMG-20241021-WA0020.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5396975/original/066935900_1761797779-Gubernur_Bank_Indonesia__BI__Perry_Warjiyo.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5397188/original/078850600_1761803487-IMG-20251030-WA0006.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5397456/original/013558100_1761809169-WhatsApp_Image_2025-10-30_at_11.42.04.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4825697/original/052018300_1715154433-WhatsApp_Image_2024-05-08_at_12.44.41.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5382999/original/069219700_1760612391-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3352154/original/097767500_1610959712-20210118-Emas-Antam-8.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3352150/original/028984100_1610959709-20210118-Emas-Antam-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2375574/original/030742400_1538739776-20181005-Emas-Antam-5.jpg)