Jakarta – Harga Bitcoin kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, hampir menembus USD 112.000 per koin atau Rp 1,8 miliar (estimasi kurs Rp 16.215 per USD). pada Rabu malam. Lonjakan harga Bitcoin ini terjadi karena meningkatnya minat investor terhadap aset berisiko dan makin besarnya permintaan dari kalangan institusi.
Pelaku pasar tradisional kini makin terbuka pada mata uang kripto terbesar di dunia ini.
Mengutip Yahoo Finance, Kamis (10/7/2025), Bitcoin sempat menyentuh level tertinggi di USD 111.988,90 atau setara Rp 1.815.936.244 dan terakhir diperdagangkan naik tipis 0,4% di sekitar USD 111.259 atau setara Rp 1.803.000.000.
Sejak awal 2025, Bitcoin telah naik lebih dari 18%.
Bitcoin adalah satu-satunya aset yang justru makin aman risikonya saat terus berkembang, ujar CEO dan pendiri Professional Capital Management Anthony Pompliano, dalam suratnya kepada investor.
Ia menjelaskan, saat kapitalisasi pasar Bitcoin masih Rp 1.600–3.200 triliun, hanya sedikit investor institusi yang bisa masuk. Tapi kini, karena nilai pasar Bitcoin telah tembus ribuan triliun, hampir semua investor besar bisa ikut terlibat.
Kebijakan pro-kripto dari pemerintahan Presiden Donald Trump juga turut memperkuat sektor aset digital. Contohnya, Trump Media & Technology Group, perusahaan milik keluarga Trump sedang merencanakan peluncuran dana ETF yang akan berinvestasi di berbagai kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Solana, dan Ripple.
Hal ini diketahui dari dokumen yang diajukan ke otoritas pasar AS pada hari Selasa.
Menyengat Aset Kripto Lain
Reli Bitcoin juga mendorong kenaikan aset kripto lainnya.
Ethereum (Ether), kripto terbesar kedua, mencatatkan kenaikan ke level tertinggi dalam sebulan terakhir di USD 2.794,95 atau setara Rp 45.320.824. Saat ini, Ether naik 5,4% menjadi Rp 44.458.638.
Saham-saham perusahaan terkait kripto juga ikut melonjak. Saham MicroStrategy naik 4,7% menjadi USD 415,41. Sementara saham Coinbase Global, platform perdagangan kripto, melesat 5,4% menjadi USD 373,85.