Jakarta – Perusahaan jasa keuangan global, Bank of New York (BNY), memperkirakan nilai stablecoin dan uang tertokenisasi akan mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun ke depan. Total nilai dari kedua aset digital ini diprediksi tembus USD 3,6 triliun atau Rp 60.078 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.688) pada 2030.
Dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (12/11/2015), BNY dalam laporan terbarunya memperkirakan nilai dari stablecoin saja bisa menembus USD 1,5 triliun di akhir dekade ini. Sementara, deposito tertokenisasi dan dana pasar uang tertokenisasi akan menyumbang sisanya.
BACA JUGA:The Fed Sebut Lonjakan Stablecoin Dapat Tekan Suku Bunga
BACA JUGA:Regulator Keuangan Jepang Setujui Proyek Stablecoin Yen, Libatkan Tiga Bank Raksasa
BACA JUGA:Inggris Minta Masukan Pelaku Industri Terkait Rencana Aturan Stablecoin
Instrumen-instrumen yang dikategorikan sebagai aset digital ini, dinilai mampu menekan kemungkinan timbulnya kerugian akibat ke kegagalan transaksi pihak lain, mempercepat penyelesaian transaksi, serta meningkatkan efisiensi pengelolaan aset jaminan di pasar keuangan global.Â
BNY juga menyoroti potensi penerapan uang tertokenisasi dalam bentuk obligasi pemerintah AS (U.S. Treasuries) dan deposito bank digital. Hal ini nantinya dapat membantu lembaga keuangan mengoptimalkan manajemen aset jaminan dan proses pelaporan.
Misalnya, BNY menggambarkan bagaimana dana pensiun bisa memanfaatkan dana pasar uang tertokenisasi untukmenyetor margin kontrak derivatif secara instan. Praktik seperti ini diperkirakan akan menjadi hal biasa seiring dengan pesatnya perkembangan sistem keuangan digital.Â
Dalam laporannya, BNY menegaskan regulasi merupakan faktor penting yang akan menentukan keberhasilan dari penerapan sistem uang tertokenisasi di tingkat global.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4740419/original/047203600_1707701768-fotor-ai-202402128350.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5408677/original/077090800_1762830008-536f9b46-0bf9-46c9-85e4-3d751da3c66d.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5408457/original/061211100_1762783609-41375108-733a-482f-8fda-c8a559e037eb.jpeg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1559582/original/044764500_1491540844-20170406-Bertemu-di-Florida_-Donald-Trump-dan-Xi-Jinping-Saling-Lempar-Senyum-AP-9.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/3271756/original/069996900_1603102551-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5395181/original/005131300_1761661117-4c44bfc5-0243-4d6c-adf8-c3863b4bba59__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5339216/original/084284400_1757046083-WhatsApp_Image_2025-09-05_at_10.53.52__1_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5366601/original/054107200_1759246878-Untitled.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5355962/original/087526300_1758388524-Untitled.jpg)