Jakarta – Badan Keamanan Siber China menuding pemerintah Amerika Serikat (AS) mencuri bitcoin senilai USD 13 miliar atau senilai Rp 217,39 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah 16.722).
Mengutip Yahoo Finance, ditulis Rabu (12/11/2025), tuduhan ini berkaitan dengan pencurian 127.272 token bitcoin dari penambangan bitcoin LuBian pada Desember 2020. Pencurian itu termasuk salah satu terbesar dalam sejarah.
BACA JUGA:Pengguna Bitcoin Bayar Lebih dari Rp 1,7 Miliar untuk Transfer BTC Senilai Rp 167 Ribu
BACA JUGA:Wanita Ini Kumpulkan Rp130 Triliun dari Penipuan 128 Korban!
BACA JUGA:Harga Kripto Hari Ini 12 November 2025: Bitcoin dan Ethereum Kompak Merosot
Berdasarkan the Chinese National Computer Virus Emergency, peretasan itu kemungkinan merupakan “operasi peretas tingkat negara” yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pekan lalu, otoritas China mengklaim kalau pergerakan bitcoin yang dicuri secara diam-diam dan tertunda itu dinilai merupakan tindakan tingkat pemerintah daripada perilaku kriminal pada umumnya.
Laporan itu menghubungkan bitcoin yang dicuri dari LuBian yang dahulu merupakan salah satu operasi penambangan bitcoin terbesar di dunia dengan token-token yang disita oleh pemerintah AS.
Pemerintah AS telah menyatakan kalau token-token yang disita ini terkait dengan Chen Zhi, chairman Prince Group.
Pemerintah AS mungkin telah menggunakan teknik peretasan sejak awal 2020 untuk mencuri 127.000 bitcoin yang dipegang Chen Zhi, demikian pernyataan di laporan itu.
Departemen Kehakiman mengajukan gugatan perampasan perdata dengan menyita 127.271 Bitcoin, menjadikannya tindakan perampasan terbesar yang dilakukan AS. Jaksa federal yang terlibat dalam kasus Chen menolak berkomentar tentang bagaimana mereka memperoleh kendali atas Bitcoin tersebut.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4350265/original/051288500_1678243458-Crypto_6.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5408677/original/077090800_1762830008-536f9b46-0bf9-46c9-85e4-3d751da3c66d.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5408457/original/061211100_1762783609-41375108-733a-482f-8fda-c8a559e037eb.jpeg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1559582/original/044764500_1491540844-20170406-Bertemu-di-Florida_-Donald-Trump-dan-Xi-Jinping-Saling-Lempar-Senyum-AP-9.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/3271756/original/069996900_1603102551-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5395181/original/005131300_1761661117-4c44bfc5-0243-4d6c-adf8-c3863b4bba59__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5339216/original/084284400_1757046083-WhatsApp_Image_2025-09-05_at_10.53.52__1_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5366601/original/054107200_1759246878-Untitled.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5355962/original/087526300_1758388524-Untitled.jpg)