Jakarta – Dua raksasa ritel asal Amerika Serikat (AS), Amazon dan Walmart, dikabarkan tengah menjajaki peluncuran stablecoin mereka sendiri. Jika terealisasi, langkah ini bisa menjadi gebrakan baru dalam sistem pembayaran digital sekaligus memangkas biaya transaksi yang selama ini membebani perusahaan.
Mengutip cryptopotato, Sabtu (14/6/2025), baik Amazon maupun Walmart sedang mempertimbangkan dua opsi:
- Menciptakan stablecoin merek sendiri
- Menggunakan stablecoin dari pihak luar lewat pembentukan konsorsium antar-pengecer.
Amazon disebut masih berada di tahap awal pembicaraan. Perusahaan sedang mengevaluasi kemungkinan menghadirkan token digital internal yang bisa digunakan langsung untuk belanja di platformnya.
Sementara itu, Walmart juga menjajaki ide serupa dan bahkan telah melobi adanya perubahan regulasi agar pembayaran digital lebih mendukung inovasi.
Jika menggunakan stablecoin, perusahaan bisa menghindari biaya transaksi kartu kredit yang saat ini berkisar 1–3% per transaksi. Dengan volume transaksi miliaran dolar, efisiensi dari stablecoin bisa berarti penghematan besar, di samping keunggulan lain seperti waktu pemrosesan yang jauh lebih cepat—bahkan instan dibandingkan 1–3 hari pada sistem pembayaran konvensional.