Jakarta – Lebih dari 40 perusahaan keuangan akan bergabung dengan Bank for International Settlements (BIS), untuk mengeksplorasi bagaimana tokenisasi dapat digunakan dalam pembayaran lintas batas grosir melalui Project Agorá.
BIS pada April 2024 meluncurkan Project Agorá yang mempertemukan tujuh otoritas moneter dari Inggris, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Swiss, Amerika Serikat, dan Eropa.
Kemitraan publik-swasta yang besar ini akan berupaya mengatasi beberapa inefisiensi struktural dalam cara pembayaran dilakukan saat ini, terutama lintas batas, kata BIS, dikutip dari News.bitcoin.com, Selasa (17/9/2024).
Tantangan untuk pembayaran lintas batas yang ingin diatasi BIS mencakup berbagai persyaratan hukum, peraturan, dan teknis serta berbagai jam operasional. Project Agorá sekarang akan memulai fase desain proyek tersebut. Perusahaan-perusahaan keuangan tersebut dipilih oleh BIS setelah seruan publik untuk berpartisipasi pada Mei 2024.
Proyek ini dibangun berdasarkan konsep buku besar terpadu BIS dan akan menyelidiki bagaimana simpanan bank komersial yang ditokenisasi dapat diintegrasikan secara mulus dengan uang bank sentral grosir yang ditokenisasi dalam platform keuangan inti yang dapat diprogram publik-swasta, ungkap BIS di situs webnya.
Tokenisasi adalah digitalisasi aset dunia nyata. Beberapa negara telah mengeksplorasi cara terbaik untuk memaksimalkan teknologi baru ini.