Jakarta Coinfest Asia 2025 sukses mengubah Nuanu Creative City, Bali, menjadi panggung festival kripto terbesar dunia. Selama dua hari, 10 ribu peserta dari 90 negara hadir, menyaksikan lebih dari 300 pembicara, 100 sesi, dan 100 side event.
Tak hanya soal panel diskusi, Coinfest Asia tampil layaknya sebuah perayaan. Musik, budaya Bali, hingga aktivitas interaktif membuat festival ini menjadi ruang pertemuan antara inovasi dan adopsi, di mana Web3 benar-benar terasa nyata di Pulau Dewata.
Pengalaman Festival yang Imersif
Coinfest Asia 2025 dirancang sebagai festival imersif, bukan sekadar konferensi. Sejak siang hingga malam, pengunjung dimanjakan dengan beragam pengalaman yang memadukan bisnis, budaya, dan hiburan.
Peserta bisa mengikuti tantangan trading live bersama Pintu, adu strategi dalam kompetisi catur bersama Anichess, atau menyaksikan mascot battles yang menjadi favorit penonton. Sesi Live Degen menghadirkan percakapan Web3 tanpa filter, dan banyak hal menarik lainnya.
Nuansa Bali juga begitu kental. Parade Ogoh-ogoh dan pertunjukan budaya tradisional memberi sentuhan lokal yang menegaskan bahwa adopsi teknologi bisa berjalan seiring dengan identitas budaya.
Sejumlah brand global seperti Polkadot, Sui, Coinstore, dan Binance ikut meramaikan acara dengan menghadirkan booth interaktif yang lebih menyerupai arena bermain ketimbang pameran formal. Networking pun meluas ke tepi pantai, membuktikan bahwa kolaborasi tidak hanya terjadi di ruang konferensi, tetapi juga di berbagai lokasi di Coinfest Asia.