wmhg.org – JAKARTA. Fenomena “Rojali” atau Rombongan Jarang Beli kembali mencuat seiring meningkatnya kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan tanpa diiringi peningkatan transaksi belanja yang signifikan.
Namun menurut Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, kondisi ini bukanlah hal baru, melainkan situasi yang memang kerap terjadi dan sangat bergantung pada kondisi daya beli masyarakat.
“Dikarenakan uang yang dipegang oleh masyarakat kelas menengah bawah semakin sedikit maka terjadi kecenderungan untuk berbelanja barang atau produk yang harga satuannya rendah atau murah,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (22/7).
Baca Juga: Kinerja Pusat Perbelanjaan Stabil, Okupansi Capai 85% pada Semester I-2025
Lebih lanjut, Alphonzus mengatakan saat ini masyarakat kelas menengah bawah terpaksa mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan sekunder dan lebih mengutamakan belanja kebutuhan utama.
Meski demikian, pusat perbelanjaan tetap ramai dikunjungi karena peranannya telah berkembang menjadi fasilitas publik multifungsi.
Tak hanya untuk belanja, Menurut Alphonzus pusat perbelanjaan kini dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat hiburan, edukasi, hingga berkumpul bersama keluarga.
“Kondisi ini tidak akan berlangsung selamanya. Ketika daya beli masyarakat kembali pulih, tren belanja juga akan membaik,” kata Alphonzus.
Untuk itu, pusat perbelanjaan saat ini fokus menyelenggarakan program promo belanja yang bertujuan menopang daya beli sekaligus menarik minat konsumen.
Selanjutnya: Aset Industri Penjaminan Diproyeksi Tumbuh 6%-8% hingga Akhir 2025
Menarik Dibaca: Infinix Hot 50 Harga Juli 2025 dengan Fitur Lengkap, Worth It di Harga 1 Jutaan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News