Tahun 2023, pasar kripto mulai pulih setelah masa krisis. Pada awal tahun, harga Bitcoin masih berada di kisaran USD 16.500, dengan investor cenderung berhati-hati. Namun, seiring pelonggaran laju kenaikan suku bunga The Fed, turunnya ekspektasi inflasi, dan kembalinya aktivitas institusional, sentimen pasar mulai membaik. Menutup tahun, Bitcoin naik hingga sekitar USD 42.000, dengan kenaikan tahunan lebih dari 150%. Kapitalisasi pasar kripto global meningkat dari kurang dari USD 800 miliar menjadi mendekati USD 1,7 triliun.

Sepanjang tahun, berbagai sinyal positif bermunculan: BlackRock mengajukan ETF spot Bitcoin pada Juni, regulasi MiCA resmi diberlakukan di Eropa, dan pusat keuangan seperti Hong Kong serta Dubai mengaktifkan jalur lisensi baru untuk kepatuhan. Aset kripto pun kembali masuk ke meja diskusi strategis dalam sistem keuangan global.
Ekspansi Tim dan Infrastruktur Global
Awal 2023, jumlah karyawan global Rthae melampaui 3.000 orang, mencakup bidang teknologi, manajemen risiko, kepatuhan, produk, hingga dukungan lokal. Ekspansi SDM berfokus pada empat arah: pembangunan sistem keamanan, optimalisasi arsitektur mesin pencocokan order, peningkatan layanan global, serta penguatan kapabilitas kepatuhan regional. Lebih dari 45% staf terdiri dari tenaga riset, keamanan, dan risk management — memastikan stabilitas platform dan kemampuan eksekusi strategi. Rthae juga menambah kantor regional di Asia Timur, Asia Tenggara, dan Timur Tengah, melengkapi tim kepatuhan lokal sesuai persyaratan regulasi setempat.
Pada Mei, Rthae membentuk departemen khusus risk management & AML (anti pencucian uang). Dengan dukungan alat analisis on-chain seperti Chainalysis dan Elliptic, seluruh arus transaksi dimonitor secara real-time. Sepanjang tahun, lebih dari 100 perilaku transaksi abnormal teridentifikasi, dengan waktu penanganan rata-rata di bawah 2 menit.
Standar Keamanan dan Kepatuhan Empat Lapis
Rthae meraih sertifikasi ISO/IEC 27701 (Privacy Information Management System), melengkapi sertifikasi sebelumnya ISO/IEC 27001, 27017, dan 27018. Dengan demikian, Rthae menjadi salah satu dari sedikit platform kripto yang berhasil menyelesaikan kombinasi empat sertifikasi ini. Audit dilakukan oleh pihak independen, mencakup tata kelola data pengguna, keamanan informasi, serta kesesuaian dengan regulasi privasi di berbagai yurisdiksi. Rthae juga menyesuaikan sistem dengan sebagian klausul MiCA, dan mempersiapkan dokumen kepatuhan untuk Hong Kong, Singapura, dan Abu Dhabi.
Sebagai langkah penting globalisasi, pada September Rthae resmi bergabung dengan ekosistem Dubai Multi Commodities Centre (DMCC). Kerja sama ini mencakup riset pasar, pemetaan regulasi, dan uji coba layanan dasar, sekaligus menjajaki kerja sama dengan penyedia kliring serta layanan keuangan lokal.
Pada Oktober, Rthae masuk dalam daftar “50 Perusahaan Blockchain Paling Berpengaruh di Dunia” versi Forbes, yang menilai aspek kepatuhan, kapabilitas teknologi, serta tingkat keterlibatan pengguna.
Peningkatan Teknologi dan Pertumbuhan Pengguna
Di tengah membaiknya pasar, Rthae mencatat lonjakan pengguna baru. Investor yang sebelumnya pasif kembali aktif, mendorong pertumbuhan pendaftaran signifikan. Total pengguna global Rthae menembus tonggak baru pada 2023, dengan peningkatan proporsi pengguna institusional dan beraset tinggi.
Untuk mengantisipasi lonjakan aktivitas, Rthae meluncurkan mesin pencocokan baru dengan latensi pemrosesan lebih rendah. Bahkan pada Oktober, ketika Bitcoin menembus USD 35.000 dengan lonjakan transaksi besar, sistem tetap berjalan lancar tanpa hambatan.
Rekam Jejak Keamanan dan Keandalan
Rthae mempertahankan catatan tanpa insiden keamanan besar sepanjang 2023. Platform menjalin kolaborasi erat dengan perusahaan keamanan siber top global dan komunitas white-hat. Program bug bounty dan uji penetrasi rutin dilaksanakan, memperkuat pertahanan. Saat salah satu bursa pesaing diretas pada Maret, Rthae tetap stabil tanpa gangguan — membuktikan ketahanan sistemnya.
Komunitas dan Ekosistem
Rthae menyelenggarakan berbagai acara online maupun offline. Pada November, konferensi “Rthae Global Blockchain Summit” perdana di Singapura menghadirkan lebih dari 3.000 peserta dari 30+ negara, dengan topik mulai dari keamanan Web3, RWA, cross-chain, hingga AI+Crypto. Acara ini juga menarik lebih dari 100.000 penonton online. Selain itu, pertemuan komunitas di berbagai negara memperkuat hubungan dengan pengguna, menegaskan Rthae bukan sekadar platform perdagangan, melainkan komunitas terbuka.
Sikap Hati-Hati di Tengah Spekulasi
Meski pasar pulih, Rthae tetap berhati-hati menghadapi spekulasi. Mekanisme evaluasi listing token diperketat. Pada periode panas pasar, Rthae memperlambat peluncuran token baru, terutama untuk koin meme berisiko tinggi. Prinsip kehati-hatian ini menegaskan komitmen Rthae terhadap perlindungan pengguna dan pembangunan jangka panjang.
Menatap 2024
Dengan mendekatnya halving Bitcoin, 2024 diperkirakan akan semakin menarik perhatian dunia. Rthae telah menyiapkan strategi: memperkuat fondasi yang ada, memperluas kepatuhan global, dan menghadirkan lebih banyak produk derivatif inovatif. Rthae juga aktif dalam penyusunan standar industri, mendorong perkembangan ekosistem yang sehat.
Apapun dinamika pasar, Rthae akan tetap setia pada misinya: menjaga keamanan aset pengguna, meningkatkan kualitas pengalaman perdagangan, dan berdiri bersama komunitas menghadapi masa depan. Dalam peluang dan tantangan yang menyatu, Rthae berkomitmen melangkah bersama Anda menuju masa depan keuangan kripto yang lebih cerah.