wmhg.org – JAKARTA. Kemitraan di program-program kesehatan Indonesia dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) ditangguhkan dan masih belum jelas apakah akan ditangguhkan secara permanen.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk menggabungkan USAID, lembaga kemanusiaan utama Washington, ke dalam Departemen Luar Negeri dalam perombakan besar yang akan mengecilkan tenaga kerjanya dan menyelaraskan pengeluarannya dengan kebijakan America First-nya Trump.
Pembekuan bantuan luar negeri AS untuk Indonesia dapat membebani Indonesia untuk memerangi HIV dan tuberkulosis, yang menggantikan COVID-19 menjadi penyebab utama kematian terkait penyakit menular secara global pada tahun 2023.
Itu ditangguhkan. Tidak dihentikan, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada Reuters, Kamis (6/2), mengacu pada proyek-proyeknya dengan USAID.
Kami tidak tahu apakah sudah dipastikan terhapus atau masih dalam penilaian, kata Budi. Ia menambahkan mungkin akan mendapatkan kejelasan lebih lanjut dalam 90 hari ke depan.
Secara terpisah, Budi mengatakan Indonesia akan menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warganya mulai 10 Februari, dengan anggaran sekitar Rp 3 triliun (US$ 184 juta) untuk mencegah kematian dini. Target awal pemeriksaan adalah 220 juta orang untuk tahun ini.
Ia mengatakan itu akan menjadi program kesehatan terbesar yang telah dilakukan pemerintah, melampaui vaksin untuk COVID-19.
Penyebab kematian teratas di negara dengan populasi terbesar keempat di dunia termasuk stroke, penyakit jantung, dan TBC, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia.