wmhg.org – JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto bakal meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (24/2/2025) mendatang.
Hal ini diumumkannya saat menyampaikan pidato secara daring dalam acara World Government Summits pada Kamis (13/2/2025).
Kami bersiap meluncurkan Danantara Indonesia, lembaga negara kami yang baru, yang menurut evaluasi awal kami memiliki (aset pengelolaan) melampaui 900 miliar dollar AS, ujar presiden dikutip dari Kompas.com, Kamis.
Sebelumnya, Danantara sempat dijadwalkan untuk diluncurkan pada 7 November 2024, tetapi diundur karena Prabowo saat itu sedang melakukan lawatan ke luar negeri sekaligus menunggu revisi peraturan pemerintah dan peraturan presiden selesai.
Lantas, apa itu Danantara?
Apa itu Danantara?
Presiden menjelaskan, Danantara adalah badan investasi baru yang dibentuk untuk mengelola kekayaan negara kekayaan negara secara optimal demi kepentingan masyarakat dalam jangka panjang.
Nama Danantara terdiri dari kata daya yang berarti energi atau kekuatan, Anagata yang artinya masa depan, dan Nusantara yang berarti Tanah Air Indonesia. Apabila digabungkan, Danantara memiliki arti energi masa depan Indonesia.
Lembaga investasi ini mengusung tagline Untuk Indonesia Setara, yang menekankan Danantara memiliki daya saing global sekaligus berkomitmen membuat Indonesia sejajar dengan negara-negara maju dalam kancah ekonomi dunia.
Konsep Danantara disebut mirip sovereign wealth funds (SWF), seperti Norges Bank Investment Management dari Norwegia dan Temasek dari Singapura.
Pembentukan Dananatara ini tertuang dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga UU Nomor 19 Tahun 2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah disahkan pada Rapat Paripurna, Selasa (4/2/2025).
Anggota Dewan Pengawas nantinya berasal dari kalangan pejabat negara atau bisa juga pihak lain yang ditunjuk Presiden. Mereka akan menjalani masa jabatan selama 5 tahun dan hanya dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.
Sementara, yang menjabat sebagai Kepala Danantara adalah Mulaiman Darmansyah Hadad, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia tahun 2006-2012.
Berikutnya, posisi Wakil Kepala Danantara diamanahkan kepada Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang, Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero).