Baca 10 detik
Komnas Perempuan usulkan empat tokoh perempuan pejuang menjadi pahlawan nasional.
Banyak perempuan pemberani yang kontribusinya selama ini terpinggirkan dari sejarah nasional.
Keempat tokoh tersebut adalah Siti Manggopoh, Putmainah, Sri Mangun Sarkoro, dan Ida Nasution.
wmhg.org – Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mendesak negara untuk memberikan pengakuan yang lebih luas kepada tokoh-tokoh perempuan yang selama ini terpinggirkan dari narasi sejarah nasional. Ketua Komnas Perempuan, Maria Ulfah Anshor, menilai banyak pejuang wanita gagah berani yang kontribusinya belum diakui secara resmi.
Dalam momentum peringatan Hari Pahlawan, Maria menyebutkan empat nama tokoh perempuan yang dinilai sangat layak diangkat sebagai pahlawan nasional. Keempatnya adalah Siti Manggopoh, Putmainah, Sri Mangun Sarkoro, dan Ida Nasution.
Siti Manggopoh adalah pejuang dari Sumatera Barat yang memimpin perlawanan terhadap pajak kolonial, kata Maria dalam webinar Komnas Perempuan, Senin (10/11/2025).
Ia juga menyoroti peran tokoh lainnya:
Putmainah: Seorang aktivis Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) yang teguh berjuang meski sempat ditahan.Sri Mangun Sarkoro: Dikenang sebagai sosok yang gigih memperjuangkan hak pendidikan bagi kaum perempuan.Ida Nasution:Seorang aktivis dan jurnalis pemberani yang vokal mengkritik kolonialisme dan hilang secara misterius pada masa revolusi.
Menurut Maria, pengakuan terhadap para tokoh ini bukan sekadar soal gelar, tetapi juga tentang penegasan moral bangsa.
Mereka bukan hanya bagian dari sejarah, tetapi juga penanda moral bangsa. Perjuangan untuk kemerdekaan, keadilan, dan kesetaraan adalah kesatuan nilai yang tidak dapat dipisahkan, katanya.
Komnas Perempuan berharap, melalui momentum ini, kesadaran publik dan generasi muda akan tumbuh untuk mengenal serta meneladani perjuangan para tokoh perempuan yang telah membentuk perjalanan bangsa Indonesia.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/3188318/original/047441700_1595493633-20200723-Usai-Cetak-Rekor_-Harga-Emas-Antam-Kembali-Turun-IQBAL-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5343428/original/035237300_1757416683-9_september_2025-2.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/976571/original/042940100_1441279137-harga-emas-3.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5407643/original/051410900_1762749280-WhatsApp_Image_2025-11-10_at_07.47.38.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3532280/original/085965300_1628161371-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976571/original/042940100_1441279137-harga-emas-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3546286/original/004546200_1629449459-Warren_Buffet.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4089307/original/075313700_1657837181-Harga_Emas_Hari_Ini.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4103061/original/071480700_1658923819-Harga_emas_menguat_tipis-ANGGA_6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3346254/original/067505500_1610368215-WhatsApp_Image_2021-01-11_at_14.56.59.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1360915/original/045635300_1475232910-20160930--Bea-Cukai-Rilis-Temuan-Rokok-Ilegal-Jakarta--Faizal-Fanani-09.jpg)